BAB I
BISNIS DAN ILMU
EKONOMI PERUSAHAAN
1.
Ruang Lingkup
Bisnis
1.1 Pengertian
Bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
1.2 Jenis-jenis
Bisnis
· Monopsoni
adalah keadaan dimana satu pelaku usaha
menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau
jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi
didaerah-daerah Perkebunan dan industri, sehingga posisi tawar menawar dalam
harga bagi petani adalah nonsen.
· Oligami
adalah
pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari
sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan
memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di
mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing
mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan
harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada
industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti,
industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999,
oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal
umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada
barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga
ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan
ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
· Oligopsoni
adalah keadaan dimana dua atau lebih
pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas
barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
· Pasar monopoli
adalah suatu bentuk pasar di mana hanya
terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah
seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker),
seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan
jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi,
semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian,
penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila
penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha
mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau mencarinya
di pasar gelap (black market).
1.3 Kebijakan Bisnis
Ø Pembentukan
kebijakan bisnis
·
Misi bisnis adalah yang paling jelas
tujuan-yang mungkin.
·
Visi bisnis mencerminkan aspirasi
dan menentukan arah yang dituju atau tujuan masa depan.
·
Tujuan dari bisnis mengacu pada
ujung atau kegiatan di mana suatu tugas tertentu ditujukan.
·
Bisnis Kebijakan ini adalah panduan
yang menetapkan aturan, peraturan dan tujuan, dan dapat digunakan dalam manajer
keputusan-keputusan.
·
Strategi bisnis mengacu pada rencana
tindakan yang terkoordinasi itu akan mengambil, serta sumber daya yang akan
digunakan, untuk mewujudkan visi dan tujuan jangka panjang.
·
Seluruh kebijakan dan strategi harus
didiskusikan dengan semua personel manajerial dan staf.
·
Manajer harus memahami di mana dan
bagaimana mereka dapat mengimplementasikan kebijakan dan strategi.
·
Sebuah rencana tindakan harus dirancang
untuk setiap departemen.
·
Kebijakan dan strategi harus
ditinjau secara berkala.
·
Rencana kontinjensi harus disusun
dalam kasus perubahan lingkungan.
·
Penilaian kemajuan harus dilakukan
secara teratur oleh manajer tingkat atas.
·
Sebuah lingkungan yang baik dan
semangat tim yang dibutuhkan dalam bisnis.
·
Misi, tujuan, kekuatan dan kelemahan
dari setiap departemen harus dianalisa untuk menentukan peran mereka dalam
mencapai misi bisnis.
·
Metode peramalan mengembangkan
gambaran masa depan yang dapat diandalkan lingkungan bisnis.
·
Sebuah unit perencanaan harus
diciptakan untuk memastikan bahwa semua rencana yang konsisten dan bahwa
kebijakan dan strategi ditujukan untuk mencapai misi yang sama dan tujuan.
·
Perubahan organisasi yang strategis
·
Mereka memberikan pertengahan dan
menurunkan tingkat manajer sebuah ide yang baik dari rencana masa depan untuk
setiap departemen dalam suatu organisasi.
·
Sebuah kerangka kerja dibuat dimana
rencana dan keputusan dibuat.
·
Mid-dan manajemen tingkat yang lebih
rendah dapat menambahkan rencana mereka sendiri yang strategis bisnis.
Ø Tujuan kebijakan
bisnis
· Melindungi usaha
kecil dan menengah
· Melindungi
lingkungan hidup dan sekitarnya
· Melindungi
konsumen
· Pendapatan
pemerintah
1.4 Sistem
Perekonomian dan Sistem Pasar
Sistem
perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya, baik kepada individu maupun di
organisasi di negara tersebut.
a.
Perekonomian
terencana
Ada
dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu :
· Sistem
perekonomian komunisme
Adalah
sistem perekonomian dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh
sumber-sumber kegiatan perekonomian.
· Sistem
perekonomian sosialisme
Adalah
sistem perekonomian yang akan memberikan kebebasan yang cukup besar kepada
setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan
pemerintah.
b.
Perekonomian
pasar
· Sistem
perekonomian kapitalis
Adalah
sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan perekonomian.
· Sistem
perekonomian liberalis
Adalah
suatu filosofi ekonomi dan politik.
1.5 Kesempatan
Bisnis dan Usaha
Kesempatan atau
peluang yang bisa diperoleholeh perorangan maupun kelompok dengan mengandalkan
kemampuan diri untuk memanfaatkan suatu peluang bisnis.
Jika ingin
menjalankan suatu bisnis atau berkecimpung dalam dunia bisnis, harus
diperhatikan beberapa hal, yaitu :
·
Penuhi kebutuhan konsumen
·
Jual keunikan
·
Duplikasi usaha lain
·
Beri fasilitas tambahan
·
Jual keterampilan
·
Jadi agen
·
Jual barang second
·
Buka kantor
·
Jalankan DS/MLM
·
Beli waralaba
·
Beli usaha prospektif
·
Beli usaha sekarat
·
Buka lokasi
·
Usaha bersama
1.6
Hakikat
Bisnis
Adanya kebutuhan Manusia yang berupa barang dan jasa yang harus
terpenuhi kebutuhannya dengan usaha mendapatkan alat pembayarannya yaitu uang
atau tukar-menukar barang (barter) yang saling menguntungkan antar kedua belah
pihak.
1.7 Mengapa Belajar
Bisnis
-
Agar
kita tau arti bisnis yang sesungguhnya
-
Agar
kita dapat menerapkan bisnis dalam kehidupan sehari-hari
-
Agar
dapat menciptakan lapangan kerja sendiri
2.
Ilmu Ekonomi
Perusahaan
2.1 Pengertian
Ilmu ekonomi
perusahaan adalah bagian dari ilmu ekonomi yang sama secara khusus mempelajari
masalah-masalah dalam ekonomi rumah tangga perusahaan.
Ø Ilmu ekonomi
Ilmu
yang mempelajari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Ada 3 hal yang
dihadapi dalam setiap perekonomian, yaitu :
1.
Barang
dan jasa apa yang sebaiknya diproduksi (what) ?
2.
Bagaimana
memproduksi barang dan jasa tersebut (how) ?
3.
Untuk
siapa barang dan jasa tersebut diproduksi (for whom) ?
Ø Perusahaan
Adalah suatu unit kegiatan yang
melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang
dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya lain
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
v Visi dan Misi
ü Visi
1.
Diciptakan
melalui pemufakatan/konsensus
2.
Memberikan
pandangan atas sesuatu yang terbaik di masa yang akan datang
3.
Mempengaruhi
orang-orang untuk menuju ke misi
4.
Tanpa
keterbatasan dimensi waktu
ü Misi
1.
Mengejawantahkan
alasan dan keberadaan perusahaan
2.
Tidak
selalu mencerminkan suatu kinerja
3.
Tanpa
dimensi waktu atau tolak ukur tertentu
4.
Mengejawantahkan
kegiatan usaha yang sedang dilakukan dan yang akan diupayakan baik menyangkut
produk, konsumen, maupun pasar sasaran.
v Tujuan
(objectives) dan Sasaran (goals)
Tujuan
merupakan pernyataan tentang keinginan yang dijadikan pedoman bagi manajemen
puncak perusahaan untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan dengandimensi
waktu tertentu.
Karakteristik
tujuan :
- Sesuai, tujuan
selaras dengan visi dan misi.
- Berdimensi
waktu, tujuan harus konkret dan bisa diantisipasi kapan terjadinya.
- Layak, tujuan
hendaknya merupakan suatu tekad yang bisa diwujudkan.
- Fleksibel,
tujuan bisa senantiasa disesuaikan atau
peka terhadap perubahan situasi dan kondisi.
- Mudah dipahami
Sasaran
adalah pernyataan yang ditetapka oleh manajemen puncak untuk menentukan arah
perusahaan dalam jangka panjang.
Karakteristik
sasaran :
-
Merupakan
citra ideal yang hendak di capai di masa mendatang tanpa dimensi waktu
spesifik.
-
Mengarahkan
pembuatan keputusan dan kegiatan konkret yang rasional dalam aktivitas
keseharian.
-
Tidak
harus dikaitkan dengan kinerja yang bisa dikuantifikasi.
v Barang dan Jasa
Barang dapat dibedakan menjadi benda
yang dapat diraba dan dilihat secara fisik (misalnya baju, televisi, mobil,
dll), dan sesuatu yang tidak dapat diraba serta dilihat (misalnya udara, sinar
matahari, dll).
Jasa merupakan layanan
seseorang/instansi untuk memenuhi keinginan masyarakat.
2.2 Unsur-unsur dalam
Aktivitas Ekonomi
-
Keinginan
manusia
-
Faktor-faktor
produksi
-
Cara-cara
berproduksi (techniques of production)
2.3 Tempat Kedudukan
dan Letak Perusahaan
Ø Tempat kedudukan
perusahaan
Adalah kantor pusat perusahaan tersebut.
Umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain,
seperti pemerintah, lembaga keuangan, dsb.
Ø Letak perusahaan
Adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan
fisik pabrik dan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor
penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama kaitannya dengan biaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah:
-
Harga
bahan mentah / harga bahan pembantu
-
Tingkat
upah buruh
-
Tanah
-
Pajak
-
Tingkat
bunga
-
Biaya
alat produksi tahan lama
-
Biaya
atas jasa pihak ketiga
Ø Jenis-jenis
letak perusahaan
Dibedakan
menjadi 4, yaitu :
a.
Terikat
keadaan alam
Letak
perusahaan yang terikat alam pada umumnya karena ketersediaan dan kemudahan
bahan baku. Perusahaan yang berkaitan dengan bahan-bahan tambang pada umumnya
terletak di daerah faktor produksi alamnya, seperti perusahaan timah, emas,
minyak bumi, dll.
b.
Terikat
sejarah
Dalam
hal ini perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena
alasan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Misalnya kerajinan
batik di daerah Surakarta dan Yogyakarta, hal ini disebabkan dulu seni membatik
ini dimulai dari para wanita dalam Kraton kedua kota tersebut.
c.
Terikat
oleh pemerintah
Dalam
hal ini letak perusahaan ditentukan oleh pemerintah atas dasar pertimbangan
keamanan, politik, kesehatan, dan sebagainya. Misalnya pabrik senjata/amunisi,
peternakan babi, dan pabrik obat-obatan. Hal ini agar masyarakat di sekitar
lokasi itu tidak merasa terganggu karena
adanya perusahaan tersebut.
d.
Dipengaruhi
oleh faktor-faktor ekonomi
-
Ketersediaan
bahan mentah
Memungkinkan
kesinambungan aktivitas perusahaan, karena tanpa bahan baku perusahaan tidak
mungkin bekerja.
-
Ketersediaan
tenaga air
Merupakan
suatu potensi yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam mendukung kelancaran
aktivitas disamping dapat berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik yang
dibutuhkan perusahaaan.
-
Ketersediaan
tenaga kerja
Semakin
murah tenaga kerja yag tersedia semakin rendah biaya produksi persatuan output
yang dihasilkan perusahaan.
-
Ketersediaan
modal
Ketersediaan
modal sangat mendukung berkembangnya investasi.
-
Trasportasi
Berpengaruh
besar pada pendistribusian produk.
-
Kedekatan
pasar
Faktor
yang memudahkan terserapnya produk yang dihasilkan perusahaan.
-
Kesesuaian
iklim
Berpengaruh
pada kesinambungan produksi dan kesehatan buruh yang bekerja dalam perusahaan.
2.4
Perusahaan
dan Lembaga Sosial
Ø
Tujuan
pendirian perusahaan
1.
Tujuan
ekonomis
Berkenaan dengan
upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.
2.
Tujuan
sosial
Perusahaan
diharapkan untuk memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia
faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.
Ø
Perusahaa
sebagai suatu sistem
Sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling
berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai
tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari
berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara
lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat, maupun tanggung jawab sosial.
Tanggung jawab sosial perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dijelaskan sebagai berikut :
-
Kepada pemilik modal dan investor à
pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
-
Kepada lembaga penelitian à
membantu pendanaan.
-
Kepada pekerja à
membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
-
Kepada konsumen/pelanggan à
menyediakan barang dan jasa dengan kualitas yang diinginkan dan harga yang
relatif murah.
-
Kepada perantara à
memberi imbalan atas jasa mereka
-
Kepada masyarakat à
melaksanakan program lingkungan alam yang sehat disekitar perusahaan
-
Kepada pemerintah à
membayar pajak
-
Kepada penyedia/pemasok bahan baku à
memberi balas jasa atas pasokan bahan baku
-
Kepada pesaing à
menciptakan iklim usaha yang bergairah dan suasana persaingan yang sehat.
Ø
Sifat
sistem perusahaan
1.
Kompleks
2.
Sebagai
satu kesatuan/unit
3.
Sifatnya
beragam
4.
Sifatnya
saling tergantung
5.
Sifatnya
dinamis
Ø
Lingkungan
perusahaan
1.
Lingkungan
eksternal
Adalah
faktor-faltor diluar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan.
-
Lingkungan
eksternal makro
Adalah
lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha,
yang meliputi : keadaan alam, politik dan hankam, hukum, perekonomian,
pendidikan dan teknologi, sosial dan budaya, kependudukan, dan hubungan
internasional.
-
Lingkungan
eksternal mikro
Lingkungan
eksternal yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha, yang meliputi :
pemasok/supplier, perantara, teknologi, dan pasar.
2.
Lingkungan
internal
Adalah
faktor-faktor yang berada di dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi
hasil produksi, yang meliputi : tenaga kerja, peralatan dan mesin-mesin, permodalan,
bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan, mobilitas fisik, sistem operasi
dan administrasi.
Ø
Fungsi-fungsi
perusahaan
1.
Fungsi
operasi
-
Pembelian
dan produksi
-
Pemasaran
-
Keuangan
-
Personalia
-
Akuntansi
-
Administrasi
-
Teknologi
informasi/komputasi
-
Transformasi
dan komunikasi
-
Pelayanan
umum
-
Hukum/perundang-undangan
dan humas
2.
Fungsi
manajemen
-
Perencanaan
-
Pengorganisasian
-
Pengarahan
-
Pengendalian
Ø
Ciri-ciri
perusahaan
1. Operatif
Adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan
produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
2. Koordinatif
Diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu
sama lain untuk mencapai tujuan.
3. Regular
Untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan
keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
4. Dinamis
Lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti
dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
5. Formal
Tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi
persyaratan pendirian.
6. Lokasi
Perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu
kawasan yang secara geografis jelas.
7. Pelayanan Bersyarat
Keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi
dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
BAB II
KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
1. Kewiraswastaan, Wiraswatsa, Wiraswastawan
Ø
Kewiraswastaan
(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang
untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan
usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya
yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi
dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan
yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur)
sebagai alternatif penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal
itu, kita sebut wiraswasta.
Ø
Wiraswasta
Istilah wiraswasta berasal dari dua kata, yakni ‘wira’ dan
‘swasta’. Wira memiliki arti berani, utama, atau perkasa. Sedangkan swasta
ternyata juga berasal dari dua kata, yakni ‘swa’ dan ‘sta’. Swa artinya
sendiri, dan sta, berarti berdiri. Jadi, swasta bisa dimaknai berdiri di atas
kekuatan sendiri. Dengan melihat arti etimologis di atas bisa diambil
pengertian wiraswasta ialah keberanian, keutamaan dalam berusaha dengan
bersandar pada kekuatan sendiri.
Unsur-unsur penting wiraswasta:
-
Unsur pengetahuan
-
Unsur ketrampilan
-
Unsur sikap mental
-
Unsur kewaspadaan
Ø
Wiraswastawan
Wiraswastawan atau orang yang berwiraswasta adalah
orang-orang yang peka dalam melihat peluang berbisnis di masyarakat dan mampu
mengembangkan peluang bisnis tersebut menjadi sebuah usaha yang maju sehingga
dapat membuat sebuah lapangan kerja baru. Menjadi seorang wiraswastawan
diperlukan kempuan dalam berbisnis dan pengalaman dalam dunia bisnis.
2. Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil
memiliki peranan penting dalam dunia usaha. Berdasarkan pengalaman di beberapa
Negara maju menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi
yang cukup besar di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain
sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang
merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak
menguntungkan. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil
dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
3. Perkembangan Franchising di Indonesia
Sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu
dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi.
Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem
pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun
juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang
dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah
kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee.
Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum
yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian
hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997,
yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997
tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan
diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba.
v
Langkah-
langkah memilih usaha dengan waralaba adalah:
1.
Tentukan jenis usaha yang Anda
minati sebelum memilih jenis usaha waralaba, apakah di bidang kuliner, salon
kecantikan atau lainnya.
2.
Pilihlah satu jenis usaha, misalnya
waralaba rumah makan saji. Lalu ambil tiga pilihan waralaba rumah makan saji
atau tiga brand yang Anda minati untuk Anda seleksi.
3.
Pelajari lebih dalam mengenai sistem
waralaba dari ketiga pilihan waralaba tersebut. Pelajarilah dan bandingkan
dengan seksama dari sistem yang ditawarkannya.
4.
Untuk memilih waralaba yang tepat
dan bisa membawa Anda pada kesuksesan berbisnis, berikan pertanyaan detil
kepada franchisor. Seperti informasi detil sejarah berdirinya, kapan memulai
franchise, siapa franchisee pertama, mintalah izin dan informasi apakah Anda
boleh bertemu dengan franchisee pertama untuk mencari tahu pengalaman
bisnisnya, dan temukan apa keunikan dari setiap usaha waralaba yang anda
seleksi tersebut.
v
Jenis-jenis
usaha yang potensial diwaralabakan:
1.
rumah makan/restoran
2.
jasa pemasaran
3.
hotel
4.
toko buku dan toko cindera mata
5.
minimarket
6.
persewaan kendaraan
7.
pusat kebugaran dan perawatan tubuh
8.
penata rambut, salon kecantikan,
dll.
4. Ciri-ciri Perusahaan Kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu
pada ciri-ciri berikut :
-
Manajemen
berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan
adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki
kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
-
Investasi
modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil
disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah
modal yang diperlukan relative kecil.
-
Daerah
operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan
tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
-
Ukuran
secara keseluruhan relative kecil (
penyelenggara di bidang operasinya tidak dominan)
Ø
Kekuatan
Perusahaan Kecil
1.
Motivasi yang kuat untuk
mempertahankan usahanya
2.
Supply tenaga kerja yang berlimpah
dan upah murah
3.
Mengandalkan sumber keuangan
informal yang mudah di peroleh
4.
Mengandalkan bahan baku lokal
Ø
Kelemahan
Perusahaan Kecil
1.
Kualitas SDM, terutama kemampuan
melihat peluang bisnis terbatas
2.
Produktivitas rendah
3.
Etos kerja dan disiplin rendah
4.
Penggunaan tenaga kerja cenderung
eksploitatif dengan tujuan mengejar target
5.
Sering mengandalkan anggota keluarga
sebagai tenaga kerja tidak di bayar
Ø
Keuntungan
perusahaan kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak
perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal
ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan
perusahaan relatif kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih
baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan
hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam
kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
Ø
Mengembangkan
perusahaan kecil
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang
matang terhadap tiga hal: profil pribadi (dalam kaitannya dengan kelayakan
kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil
perusahaan (dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan
pasar, strategi persaingan dan rencana operasi, rencana arus uang kontan dan
analisis pulang rokok) serta paket pinjaman (dalam kaitannya dengan jumlah yang
diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran
kembali dan ketentuan-ketentuan pembayaran). Pertimbangan yang matang untuk
mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan
modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan
persaingan pasar.
Ø
Kegagalan
perusahaan kecil
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan
perusahaan kecil. Sebagaian penyebab kegagalan telah di sebutkan seperti
kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam
promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan
teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan,
permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dan
lain-lain. Secara umum, tanda-tanda kegagalan perusahaan di tunjukkan oleh:
• Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
• Perbandingan utang yang semakin tinggi
• Biaya operasi yang saling meningkat
• Pengurangan dalam modal kerja
• Penurunan dalam keuntungan
• Peningkatan kerugian
Ò
Perbedaan
antara kewirausahaan dan bisnis kecil
Kewirausahaan:
1.
Berpikir dan bertindak strategik,
adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk
yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah.
2.
Selalu berusaha untuk mendapat
keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
3.
Berusaha mengenal dan mengendalikan
kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan
kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
4.
Selalu berusaha meningkatkan
kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan
semangat kerja serta pemupukan permodalan.
Perusahaan Kecil:
1.
Umumnya dikelola pemilik
2.
Struktur organisasi sederhana
3.
Pemilik mengenal karyawan
4.
Prosentase kegagalan perusahaan
tinggi
5.
Kekurangan manajer yang ahli
6.
Modal jangka panjang sulit diperoleh