BAB I
BISNIS DAN ILMU
EKONOMI PERUSAHAAN
1.
Ruang Lingkup
Bisnis
1.1 Pengertian
Bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan
aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
1.2 Jenis-jenis
Bisnis
· Monopsoni
adalah keadaan dimana satu pelaku usaha
menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau
jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi
didaerah-daerah Perkebunan dan industri, sehingga posisi tawar menawar dalam
harga bagi petani adalah nonsen.
· Oligami
adalah
pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa
perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari
sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan
memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di
mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing
mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan
harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari
pesaing mereka. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada
industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti,
industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999,
oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal
umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada
barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga
ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan
ketentuan yang mengatur mengenai kartel.
· Oligopsoni
adalah keadaan dimana dua atau lebih
pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas
barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.
· Pasar monopoli
adalah suatu bentuk pasar di mana hanya
terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah
seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker),
seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan
jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi,
semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian,
penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila
penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha
mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau mencarinya
di pasar gelap (black market).
1.3 Kebijakan Bisnis
Ø Pembentukan
kebijakan bisnis
·
Misi bisnis adalah yang paling jelas
tujuan-yang mungkin.
·
Visi bisnis mencerminkan aspirasi
dan menentukan arah yang dituju atau tujuan masa depan.
·
Tujuan dari bisnis mengacu pada
ujung atau kegiatan di mana suatu tugas tertentu ditujukan.
·
Bisnis Kebijakan ini adalah panduan
yang menetapkan aturan, peraturan dan tujuan, dan dapat digunakan dalam manajer
keputusan-keputusan.
·
Strategi bisnis mengacu pada rencana
tindakan yang terkoordinasi itu akan mengambil, serta sumber daya yang akan
digunakan, untuk mewujudkan visi dan tujuan jangka panjang.
·
Seluruh kebijakan dan strategi harus
didiskusikan dengan semua personel manajerial dan staf.
·
Manajer harus memahami di mana dan
bagaimana mereka dapat mengimplementasikan kebijakan dan strategi.
·
Sebuah rencana tindakan harus dirancang
untuk setiap departemen.
·
Kebijakan dan strategi harus
ditinjau secara berkala.
·
Rencana kontinjensi harus disusun
dalam kasus perubahan lingkungan.
·
Penilaian kemajuan harus dilakukan
secara teratur oleh manajer tingkat atas.
·
Sebuah lingkungan yang baik dan
semangat tim yang dibutuhkan dalam bisnis.
·
Misi, tujuan, kekuatan dan kelemahan
dari setiap departemen harus dianalisa untuk menentukan peran mereka dalam
mencapai misi bisnis.
·
Metode peramalan mengembangkan
gambaran masa depan yang dapat diandalkan lingkungan bisnis.
·
Sebuah unit perencanaan harus
diciptakan untuk memastikan bahwa semua rencana yang konsisten dan bahwa
kebijakan dan strategi ditujukan untuk mencapai misi yang sama dan tujuan.
·
Perubahan organisasi yang strategis
·
Mereka memberikan pertengahan dan
menurunkan tingkat manajer sebuah ide yang baik dari rencana masa depan untuk
setiap departemen dalam suatu organisasi.
·
Sebuah kerangka kerja dibuat dimana
rencana dan keputusan dibuat.
·
Mid-dan manajemen tingkat yang lebih
rendah dapat menambahkan rencana mereka sendiri yang strategis bisnis.
Ø Tujuan kebijakan
bisnis
· Melindungi usaha
kecil dan menengah
· Melindungi
lingkungan hidup dan sekitarnya
· Melindungi
konsumen
· Pendapatan
pemerintah
1.4 Sistem
Perekonomian dan Sistem Pasar
Sistem
perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya, baik kepada individu maupun di
organisasi di negara tersebut.
a.
Perekonomian
terencana
Ada
dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu :
· Sistem
perekonomian komunisme
Adalah
sistem perekonomian dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh
sumber-sumber kegiatan perekonomian.
· Sistem
perekonomian sosialisme
Adalah
sistem perekonomian yang akan memberikan kebebasan yang cukup besar kepada
setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan
pemerintah.
b.
Perekonomian
pasar
· Sistem
perekonomian kapitalis
Adalah
sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan perekonomian.
· Sistem
perekonomian liberalis
Adalah
suatu filosofi ekonomi dan politik.
1.5 Kesempatan
Bisnis dan Usaha
Kesempatan atau
peluang yang bisa diperoleholeh perorangan maupun kelompok dengan mengandalkan
kemampuan diri untuk memanfaatkan suatu peluang bisnis.
Jika ingin
menjalankan suatu bisnis atau berkecimpung dalam dunia bisnis, harus
diperhatikan beberapa hal, yaitu :
·
Penuhi kebutuhan konsumen
·
Jual keunikan
·
Duplikasi usaha lain
·
Beri fasilitas tambahan
·
Jual keterampilan
·
Jadi agen
·
Jual barang second
·
Buka kantor
·
Jalankan DS/MLM
·
Beli waralaba
·
Beli usaha prospektif
·
Beli usaha sekarat
·
Buka lokasi
·
Usaha bersama
1.6
Hakikat
Bisnis
Adanya kebutuhan Manusia yang berupa barang dan jasa yang harus
terpenuhi kebutuhannya dengan usaha mendapatkan alat pembayarannya yaitu uang
atau tukar-menukar barang (barter) yang saling menguntungkan antar kedua belah
pihak.
1.7 Mengapa Belajar
Bisnis
-
Agar
kita tau arti bisnis yang sesungguhnya
-
Agar
kita dapat menerapkan bisnis dalam kehidupan sehari-hari
-
Agar
dapat menciptakan lapangan kerja sendiri
2.
Ilmu Ekonomi
Perusahaan
2.1 Pengertian
Ilmu ekonomi
perusahaan adalah bagian dari ilmu ekonomi yang sama secara khusus mempelajari
masalah-masalah dalam ekonomi rumah tangga perusahaan.
Ø Ilmu ekonomi
Ilmu
yang mempelajari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Ada 3 hal yang
dihadapi dalam setiap perekonomian, yaitu :
1.
Barang
dan jasa apa yang sebaiknya diproduksi (what) ?
2.
Bagaimana
memproduksi barang dan jasa tersebut (how) ?
3.
Untuk
siapa barang dan jasa tersebut diproduksi (for whom) ?
Ø Perusahaan
Adalah suatu unit kegiatan yang
melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang
dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya lain
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
v Visi dan Misi
ü Visi
1.
Diciptakan
melalui pemufakatan/konsensus
2.
Memberikan
pandangan atas sesuatu yang terbaik di masa yang akan datang
3.
Mempengaruhi
orang-orang untuk menuju ke misi
4.
Tanpa
keterbatasan dimensi waktu
ü Misi
1.
Mengejawantahkan
alasan dan keberadaan perusahaan
2.
Tidak
selalu mencerminkan suatu kinerja
3.
Tanpa
dimensi waktu atau tolak ukur tertentu
4.
Mengejawantahkan
kegiatan usaha yang sedang dilakukan dan yang akan diupayakan baik menyangkut
produk, konsumen, maupun pasar sasaran.
v Tujuan
(objectives) dan Sasaran (goals)
Tujuan
merupakan pernyataan tentang keinginan yang dijadikan pedoman bagi manajemen
puncak perusahaan untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan dengandimensi
waktu tertentu.
Karakteristik
tujuan :
- Sesuai, tujuan
selaras dengan visi dan misi.
- Berdimensi
waktu, tujuan harus konkret dan bisa diantisipasi kapan terjadinya.
- Layak, tujuan
hendaknya merupakan suatu tekad yang bisa diwujudkan.
- Fleksibel,
tujuan bisa senantiasa disesuaikan atau
peka terhadap perubahan situasi dan kondisi.
- Mudah dipahami
Sasaran
adalah pernyataan yang ditetapka oleh manajemen puncak untuk menentukan arah
perusahaan dalam jangka panjang.
Karakteristik
sasaran :
-
Merupakan
citra ideal yang hendak di capai di masa mendatang tanpa dimensi waktu
spesifik.
-
Mengarahkan
pembuatan keputusan dan kegiatan konkret yang rasional dalam aktivitas
keseharian.
-
Tidak
harus dikaitkan dengan kinerja yang bisa dikuantifikasi.
v Barang dan Jasa
Barang dapat dibedakan menjadi benda
yang dapat diraba dan dilihat secara fisik (misalnya baju, televisi, mobil,
dll), dan sesuatu yang tidak dapat diraba serta dilihat (misalnya udara, sinar
matahari, dll).
Jasa merupakan layanan
seseorang/instansi untuk memenuhi keinginan masyarakat.
2.2 Unsur-unsur dalam
Aktivitas Ekonomi
-
Keinginan
manusia
-
Faktor-faktor
produksi
-
Cara-cara
berproduksi (techniques of production)
2.3 Tempat Kedudukan
dan Letak Perusahaan
Ø Tempat kedudukan
perusahaan
Adalah kantor pusat perusahaan tersebut.
Umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain,
seperti pemerintah, lembaga keuangan, dsb.
Ø Letak perusahaan
Adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan
fisik pabrik dan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor
penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama kaitannya dengan biaya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah:
-
Harga
bahan mentah / harga bahan pembantu
-
Tingkat
upah buruh
-
Tanah
-
Pajak
-
Tingkat
bunga
-
Biaya
alat produksi tahan lama
-
Biaya
atas jasa pihak ketiga
Ø Jenis-jenis
letak perusahaan
Dibedakan
menjadi 4, yaitu :
a.
Terikat
keadaan alam
Letak
perusahaan yang terikat alam pada umumnya karena ketersediaan dan kemudahan
bahan baku. Perusahaan yang berkaitan dengan bahan-bahan tambang pada umumnya
terletak di daerah faktor produksi alamnya, seperti perusahaan timah, emas,
minyak bumi, dll.
b.
Terikat
sejarah
Dalam
hal ini perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena
alasan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Misalnya kerajinan
batik di daerah Surakarta dan Yogyakarta, hal ini disebabkan dulu seni membatik
ini dimulai dari para wanita dalam Kraton kedua kota tersebut.
c.
Terikat
oleh pemerintah
Dalam
hal ini letak perusahaan ditentukan oleh pemerintah atas dasar pertimbangan
keamanan, politik, kesehatan, dan sebagainya. Misalnya pabrik senjata/amunisi,
peternakan babi, dan pabrik obat-obatan. Hal ini agar masyarakat di sekitar
lokasi itu tidak merasa terganggu karena
adanya perusahaan tersebut.
d.
Dipengaruhi
oleh faktor-faktor ekonomi
-
Ketersediaan
bahan mentah
Memungkinkan
kesinambungan aktivitas perusahaan, karena tanpa bahan baku perusahaan tidak
mungkin bekerja.
-
Ketersediaan
tenaga air
Merupakan
suatu potensi yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam mendukung kelancaran
aktivitas disamping dapat berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik yang
dibutuhkan perusahaaan.
-
Ketersediaan
tenaga kerja
Semakin
murah tenaga kerja yag tersedia semakin rendah biaya produksi persatuan output
yang dihasilkan perusahaan.
-
Ketersediaan
modal
Ketersediaan
modal sangat mendukung berkembangnya investasi.
-
Trasportasi
Berpengaruh
besar pada pendistribusian produk.
-
Kedekatan
pasar
Faktor
yang memudahkan terserapnya produk yang dihasilkan perusahaan.
-
Kesesuaian
iklim
Berpengaruh
pada kesinambungan produksi dan kesehatan buruh yang bekerja dalam perusahaan.
2.4
Perusahaan
dan Lembaga Sosial
Ø
Tujuan
pendirian perusahaan
1.
Tujuan
ekonomis
Berkenaan dengan
upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.
2.
Tujuan
sosial
Perusahaan
diharapkan untuk memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia
faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.
Ø
Perusahaa
sebagai suatu sistem
Sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling
berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai
tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari
berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara
lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat, maupun tanggung jawab sosial.
Tanggung jawab sosial perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dijelaskan sebagai berikut :
-
Kepada pemilik modal dan investor à
pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
-
Kepada lembaga penelitian à
membantu pendanaan.
-
Kepada pekerja à
membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
-
Kepada konsumen/pelanggan à
menyediakan barang dan jasa dengan kualitas yang diinginkan dan harga yang
relatif murah.
-
Kepada perantara à
memberi imbalan atas jasa mereka
-
Kepada masyarakat à
melaksanakan program lingkungan alam yang sehat disekitar perusahaan
-
Kepada pemerintah à
membayar pajak
-
Kepada penyedia/pemasok bahan baku à
memberi balas jasa atas pasokan bahan baku
-
Kepada pesaing à
menciptakan iklim usaha yang bergairah dan suasana persaingan yang sehat.
Ø
Sifat
sistem perusahaan
1.
Kompleks
2.
Sebagai
satu kesatuan/unit
3.
Sifatnya
beragam
4.
Sifatnya
saling tergantung
5.
Sifatnya
dinamis
Ø
Lingkungan
perusahaan
1.
Lingkungan
eksternal
Adalah
faktor-faltor diluar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan.
-
Lingkungan
eksternal makro
Adalah
lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha,
yang meliputi : keadaan alam, politik dan hankam, hukum, perekonomian,
pendidikan dan teknologi, sosial dan budaya, kependudukan, dan hubungan
internasional.
-
Lingkungan
eksternal mikro
Lingkungan
eksternal yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha, yang meliputi :
pemasok/supplier, perantara, teknologi, dan pasar.
2.
Lingkungan
internal
Adalah
faktor-faktor yang berada di dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi
hasil produksi, yang meliputi : tenaga kerja, peralatan dan mesin-mesin, permodalan,
bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan, mobilitas fisik, sistem operasi
dan administrasi.
Ø
Fungsi-fungsi
perusahaan
1.
Fungsi
operasi
-
Pembelian
dan produksi
-
Pemasaran
-
Keuangan
-
Personalia
-
Akuntansi
-
Administrasi
-
Teknologi
informasi/komputasi
-
Transformasi
dan komunikasi
-
Pelayanan
umum
-
Hukum/perundang-undangan
dan humas
2.
Fungsi
manajemen
-
Perencanaan
-
Pengorganisasian
-
Pengarahan
-
Pengendalian
Ø
Ciri-ciri
perusahaan
1. Operatif
Adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan
produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
2. Koordinatif
Diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu
sama lain untuk mencapai tujuan.
3. Regular
Untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan
keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
4. Dinamis
Lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti
dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
5. Formal
Tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi
persyaratan pendirian.
6. Lokasi
Perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu
kawasan yang secara geografis jelas.
7. Pelayanan Bersyarat
Keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi
dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
BAB II
KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
1. Kewiraswastaan, Wiraswatsa, Wiraswastawan
Ø
Kewiraswastaan
(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang
untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan
usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya
yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi
dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan
yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur)
sebagai alternatif penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal
itu, kita sebut wiraswasta.
Ø
Wiraswasta
Istilah wiraswasta berasal dari dua kata, yakni ‘wira’ dan
‘swasta’. Wira memiliki arti berani, utama, atau perkasa. Sedangkan swasta
ternyata juga berasal dari dua kata, yakni ‘swa’ dan ‘sta’. Swa artinya
sendiri, dan sta, berarti berdiri. Jadi, swasta bisa dimaknai berdiri di atas
kekuatan sendiri. Dengan melihat arti etimologis di atas bisa diambil
pengertian wiraswasta ialah keberanian, keutamaan dalam berusaha dengan
bersandar pada kekuatan sendiri.
Unsur-unsur penting wiraswasta:
-
Unsur pengetahuan
-
Unsur ketrampilan
-
Unsur sikap mental
-
Unsur kewaspadaan
Ø
Wiraswastawan
Wiraswastawan atau orang yang berwiraswasta adalah
orang-orang yang peka dalam melihat peluang berbisnis di masyarakat dan mampu
mengembangkan peluang bisnis tersebut menjadi sebuah usaha yang maju sehingga
dapat membuat sebuah lapangan kerja baru. Menjadi seorang wiraswastawan
diperlukan kempuan dalam berbisnis dan pengalaman dalam dunia bisnis.
2. Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil
memiliki peranan penting dalam dunia usaha. Berdasarkan pengalaman di beberapa
Negara maju menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi
yang cukup besar di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain
sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang
merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak
menguntungkan. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil
dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
3. Perkembangan Franchising di Indonesia
Sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu
dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi.
Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem
pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun
juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang
dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah
kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee.
Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum
yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian
hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997,
yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997
tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan
diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba.
v
Langkah-
langkah memilih usaha dengan waralaba adalah:
1.
Tentukan jenis usaha yang Anda
minati sebelum memilih jenis usaha waralaba, apakah di bidang kuliner, salon
kecantikan atau lainnya.
2.
Pilihlah satu jenis usaha, misalnya
waralaba rumah makan saji. Lalu ambil tiga pilihan waralaba rumah makan saji
atau tiga brand yang Anda minati untuk Anda seleksi.
3.
Pelajari lebih dalam mengenai sistem
waralaba dari ketiga pilihan waralaba tersebut. Pelajarilah dan bandingkan
dengan seksama dari sistem yang ditawarkannya.
4.
Untuk memilih waralaba yang tepat
dan bisa membawa Anda pada kesuksesan berbisnis, berikan pertanyaan detil
kepada franchisor. Seperti informasi detil sejarah berdirinya, kapan memulai
franchise, siapa franchisee pertama, mintalah izin dan informasi apakah Anda
boleh bertemu dengan franchisee pertama untuk mencari tahu pengalaman
bisnisnya, dan temukan apa keunikan dari setiap usaha waralaba yang anda
seleksi tersebut.
v
Jenis-jenis
usaha yang potensial diwaralabakan:
1.
rumah makan/restoran
2.
jasa pemasaran
3.
hotel
4.
toko buku dan toko cindera mata
5.
minimarket
6.
persewaan kendaraan
7.
pusat kebugaran dan perawatan tubuh
8.
penata rambut, salon kecantikan,
dll.
4. Ciri-ciri Perusahaan Kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu
pada ciri-ciri berikut :
-
Manajemen
berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan
adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki
kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
-
Investasi
modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil
disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah
modal yang diperlukan relative kecil.
-
Daerah
operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan
tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
-
Ukuran
secara keseluruhan relative kecil (
penyelenggara di bidang operasinya tidak dominan)
Ø
Kekuatan
Perusahaan Kecil
1.
Motivasi yang kuat untuk
mempertahankan usahanya
2.
Supply tenaga kerja yang berlimpah
dan upah murah
3.
Mengandalkan sumber keuangan
informal yang mudah di peroleh
4.
Mengandalkan bahan baku lokal
Ø
Kelemahan
Perusahaan Kecil
1.
Kualitas SDM, terutama kemampuan
melihat peluang bisnis terbatas
2.
Produktivitas rendah
3.
Etos kerja dan disiplin rendah
4.
Penggunaan tenaga kerja cenderung
eksploitatif dengan tujuan mengejar target
5.
Sering mengandalkan anggota keluarga
sebagai tenaga kerja tidak di bayar
Ø
Keuntungan
perusahaan kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak
perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal
ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan
perusahaan relatif kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang
sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih
baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan
hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam
kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
Ø
Mengembangkan
perusahaan kecil
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang
matang terhadap tiga hal: profil pribadi (dalam kaitannya dengan kelayakan
kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil
perusahaan (dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan
pasar, strategi persaingan dan rencana operasi, rencana arus uang kontan dan
analisis pulang rokok) serta paket pinjaman (dalam kaitannya dengan jumlah yang
diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran
kembali dan ketentuan-ketentuan pembayaran). Pertimbangan yang matang untuk
mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan
modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan
persaingan pasar.
Ø
Kegagalan
perusahaan kecil
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan
perusahaan kecil. Sebagaian penyebab kegagalan telah di sebutkan seperti
kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam
promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan
teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan,
permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dan
lain-lain. Secara umum, tanda-tanda kegagalan perusahaan di tunjukkan oleh:
• Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
• Perbandingan utang yang semakin tinggi
• Biaya operasi yang saling meningkat
• Pengurangan dalam modal kerja
• Penurunan dalam keuntungan
• Peningkatan kerugian
• Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
• Perbandingan utang yang semakin tinggi
• Biaya operasi yang saling meningkat
• Pengurangan dalam modal kerja
• Penurunan dalam keuntungan
• Peningkatan kerugian
Ò
Perbedaan
antara kewirausahaan dan bisnis kecil
Kewirausahaan:
Kewirausahaan:
1.
Berpikir dan bertindak strategik,
adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk
yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah.
2.
Selalu berusaha untuk mendapat
keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
3.
Berusaha mengenal dan mengendalikan
kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan
kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
4.
Selalu berusaha meningkatkan
kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan
semangat kerja serta pemupukan permodalan.
Perusahaan Kecil:
1.
Umumnya dikelola pemilik
2.
Struktur organisasi sederhana
3.
Pemilik mengenal karyawan
4.
Prosentase kegagalan perusahaan
tinggi
5.
Kekurangan manajer yang ahli
6.
Modal jangka panjang sulit diperoleh
BAB III
BENTUK-BENTUK
BADAN USAHA
1. Bentuk Yuridis Perusahaan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan
perusahaan,
walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah
lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola
faktor-faktor produksi.
Menurut hukum, berdasarkan modal dan tanggung
jawab pemilik usaha, bentuk-bentuk usaha terdiri dari:
1.1
Perusahaan Perseorangan
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh
seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas
perusahaan. Dalam hal izin usaha secara relatif dapat dikatakan lebih ringan
dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan dengan jenis perusahaan
lainnnya. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pada perusahaan perseorangan
dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta kekayaan menjadi jaminan
dari semua utang perusahaan.
ü
Kebaikan Perusahaan
Perseorangan
-
Pemilik bebas dalam
mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat secara cepat dilaksanakan.
-
Seluruh keuntungan
perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya.
-
Sifat kerahasiaan
perusahaan dapat tejamin, baik dalam hal keuangan maupun dalam masalah proses
produksi
-
Biasanya pemilik
perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan yang menjadi
miliknya itu.
ü
Keburukan Perusahaan
Perseorangan
-
Tanggung jawab pemilik
perusahaan tidak terbatas.
-
Sumber keuangan
perusahaan terbatas.
-
Kelangsungan usaha
perusahaan kurang terjamin.
-
Pengelolaan manajemannya
lenih kompleks.
1.2 Firma
Merupakan suatu persekutuan antara dua orang
atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab
masing-masing anggota firma (Firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan
diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian pula jika menderita
kerugian akan dipikul bersama.
Firma perlu mempunyai akte pendirian tertulis
yang berisi perjanjian yang dibuat dihadapan notaris atau di bawah tangan.
Dalam akte perjanjian diterangkan berapa banyak modal masing-masing dan
bagaimana firma mempunyai tanggapan yang tidak terbatas untuk perjanjian firma.
Harta ayang ada padanya dapat dituntut untuk membayar utang.
ü
Kebaikan firma
-
Jumlah modal relatif
lebih besar dibanding usaha perseorangan
-
Kemampuan organisasi dan
manajemen lebih besar
-
Lebih mudah memperoleh
kredit
-
Pendiriannya relatif
murah
ü
Keburukan firma
-
Tanggung jawab pemilik
tidak terbatas
-
Kelangsungan usaha
relatif tidak menentu
1.3 Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap / CV)
Menurut Pasal 19 Kitab Undang-undang Hukum
Dagang, persekutuan komanditer adalah suatu perjanjian kerja sama untuk berusaha
bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan
bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang
memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta tanggung jawab
terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut. Dalam hal
ini, sekutu yang menjalankan perusahaan disebut sekutu aktif, sedangkan sekutu
yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin disebut sekutu pasif.
Jika sekutu aktif menjalankan perusahaan dan
menanggung kerugian sampai harta kekayaan pribadi, maka dalam komanditer tanggung
jawab sekutu pasif terbatas hanya pada modal yang dimasukkannya ke dalam
perusahaan, dan tidak meliputi harta kekayaan pribadi sekutu pasif.
ü
Kebaikan CV
-
Modal yang terkumpul relatif besar
-
Relatif mudah memperoleh kredit
-
Kemampuan majanemen lebih besar
-
Pendiriannya relatif murah
ü
Keburukan CV
-
Sebagian sekutu mempunyai tanggung
jawab tidak terbatas
-
Kelangsungan hidup perusahaan
relatif tidak menentu
-
Sulit untuk menarik kembali modal
terutama bagi sekutu pimpinan
1.4 Perseroan Terbatas
Merupakan bentuk perusahaan yang terdiri atas
pemegang saham yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang
perusahaan sebesar modal yang disetor. Sebagai persekutuan modal, sebuah PT
didirikan oleh para pendiri yang masing-masing memasukkan modal berdasarkan perjanjian.
Jenis-jenis saham:
a.
Saham biasa (Common Stock)
Saham yang tidak mempunyai kelebihan hak dari
jenis saham yang lain, artinya para pemilik akan memperoleh deviden hanya
apabila perusahaan memperoleh laba.
b.
Saham preferen (Prefered Stock)
Saham ini memiliki preferensi atau hak istimewa,
yaitu :
-
Pembagian deviden yang
didahulukan
Maksudnya, pemegang saham mendapat pembagian
deviden terlebih dulu dari para pemegang saham biasa.
-
Pembagian deviden
kumulatif
Maksudnya, pemegang saham preferen ini
mendapatkan hak untuk memperoleh deviden pada setiap periode.
-
Pembagian kekayaan yang
didahulukan
Maksudnya, para pemegang saham preferenmempunyai
suatu hak untuk memperoleh pembagian kekayaan perusahaan terlebih dulu dari
pemegang saham biasa, pada saat perusahaan dilikuidasikan.
c.
Saham bonus
Saham yang diberikan secara Cuma-Cuma kepada
pemegang saham lainnya, karena keuntungan-keuntungan perusahaan yang lalu dalam
bentuk cadangan terlalu besar dan perlu dikurangi dengan memberinya dalam
bentuk saham-saham baru yang disebut saham bonus.
d.
Saham pendiri
Saham yang diberikan kepada para pendiri
perseroan karena jasa-jasanya pada masa pendirian perusahaan ersebut.
e.
Saham kosong
Saham-saham yang dibeli kembali oleh perseroan
dari para pemegang saham yang kemudian disimpan dan tidak ikut serta lagi dalam
modal perseroan.
Istilah-istilah dalam
PT:
a.
Claim, adalah surat
tanda hak prioritasmembeli saham baru yang dikeluarkan oleh suatu PT.
b.
Tanda Optie, adalah surat
tunjuk yang memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dengan kurs
tertentu
c.
Surat Recepis, adalah
tanda bukti sementara bagi para pemegang saham yang menyatakan turut serta
dalam modal perusahaan dan segera diganti bila surat saham sudah ada.
d.
Surat Sertifikasi,
adalah surat yang dikeluarkan oleh kantor administrasi atas surat saham atau
obligasi yang dimiliki seseorang.
Dalam PT harus ada:
1.
Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), merupakan kekuasaan tertinggi dalam PT
2.
Dewan komisaris, bertugas
mengawasi segala tindakan direksi/dewan direktur
3.
Dewan direktur, bertugas mengelola perusahaan
Jenis-jenis PT:
a.
PT Tertutup
Merupakan PT yang saham-sahamnya hanya dimiliki
orang-orang tertentu.
b.
PT Terbuka
PT yang saham-sahamnya boleh dimiliki oleh
setiap orang
c.
PT Perseorangan
PT yang saham-sahamnya hanya dimiliki oleh satu
orang.
d.
PT Kosong
PT yang sudah tidak menjalankan kegiatannya
lagi, hanya tinggal namanya saja.
e.
PT Asing
PT yang didirikan diluar negeri menurut hukum
yang berlaku disana dan mempunyai kedudukan di luar negeri.
f.
PT Domestik
PT yang berada di dalam negeri dan tunduk
terhadap peraturan pemerintah setempat.
ü
Kebaikan PT
-
Tanggung jawab yang
terbatas dari pemegang saham
-
Kelangsungan hidup
perusahaan lebih terjamin
-
Relatif mudah memperoleh
tambahan modal
-
Manajemen yang lebih
kuat dan besar
-
Mudah untuk memindahkan
hak milik perusahaan dengan menjual sahamnya kepada pihak lain.
ü
Keburukan PT
-
Pendirian perusahaan
relatif sulit
-
Biaya pendirian
perusahaan relatif besar
-
Relatif lama waktu
pendiriannya
-
Rahasia perusahaan
relatif kurang terjamin
1.5 Badan Usaha Milik Negara
BUMN adalah bentuk-betuk badan hukum yang tunduk
pada segala macam hukum di Indonesia. Karena perusahaan ini milik negara maka
tujuan utamanya adalah membangun ekonomi sosial menuju beberapa bentuk
perusahaan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Ciri-ciri utama BUMN
adalah:
-
Berstatus badan hukum dan
diatur berdasarkan Undang-undang
-
Pada umumnya bergerak
pada bidang jasa-jasa vital
-
Mempunyai nama dan
kekayaan serta bebas bergerak untuk mengikat suatu perjanjian, kontrak serta
hubungan-hubungan dengan pihak lainnya
-
Dapat dituntut dan
menuntut, sesuai dengan ayat dan pasal dalam hukum pertada
-
Seluruh atau sebagian
modal milik negara
-
Setiap tahun perusahaan
menyusun laporan tahunan
BUMN dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a.
Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan ini bertujuan pelayanan kepada
masyarakat dan bukan semata-mata mencari keuntungan.
b.
Perusahaan Umum (Perum)
Perusahan ini seluruh modalnya diperoleh dari
negara. Perum bertujuan untuk melayani masyarakat dan mencari keuntungan
c.
Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan ini modalnya terdiri atas
saham-saham. Sebagian sahamnya dimiliki oleh negara dan sebagian lagi
dimilik oleh pihak swasta dan luar negeri.
1.6 Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki
organisasi berdasarkan atas azaz kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk
menyejahterahkan anggotanya. Dilihat dari lingkunganyya koperasi dabat dibagi
menjadi:
·
Koperasi Sekolah
·
Koperasi Pegawai Republik Indonesia
·
Koperasi Unit Desa (KUD)
·
Koperasi Konsumsi
·
Koperasi Simpan Pinjam
·
Koperasi Produksi
Prinsip koperasi :
-
Keanggotaan bersifat
suka rela
-
Pengelolaan bersifat
demokratis
-
Pembagian
sisa hasil usaha dilakukan secara adil
-
Pemberian
balas jasa yang terbatas terhadap modal
-
Kemandirian
2. Lembaga Keuangan
Lembaga
keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan aset dalam bentuk dana dari
masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta kegiatan
ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar prosentase tertentu
dari besarnya dana yang disalurkan. Sekalipun perbankan kovensional telah
menjadi bagian utama dalam menjalankan roda ekonomi namun masih banyak kalangan
ulama menyatakan bahwa bunga yang diperoleh dari aktivitas perbankan
tidak sesuai dengan ajaran islam. Sejalan dengan itu terakhir muncul lembaga
keuangan dalam konsep ekonomi islam yang dikenal dengan perbankan syari’ah,
namun faktanya pemakai jasanya perbankan syari’ah juga banyak dari kalangan
non-islam. Lembaga keuangan merupakan bagian utama dari sistem keuangan dalam
ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Lembaga
keuangan utama adalah Bank. Dengan bantuan lembaga keuangan para pelaku usaha
dapat melakukan transaksi keuangan dalam jumlah besar yang tidak mungkin
dilakukan secara tunai.
2.1
Bank
Lembaga keuangan
bank dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa
keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi
keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini termasuk
perbankan, building society, Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal
ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan sebagainya.
Fungsi Lembaga keuangan bank
Lembaga keuangan menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana.
Fungsi Lembaga keuangan bank
Lembaga keuangan menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana.
2.2 Non-Bank
Lembaga Keuangan
Non-Bank merupakan semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang
secara langsung dan/atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan
mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat untuk membiayai
investasi perusahaan.
Tujuan
Didirikannya Lembaga Keuangan Bukan Bank:
1.
Untuk
meningkatkan perkembangan pasar modal
2.
Membantu
permodalan perusahaan-perusahaan dengan tingkat ekonomi lemah
Jenis-jenis
Lembaga Keuangan Bukan Bank di Indonesia:
1.
Pasar
Uang
2.
Pasar
Modal
3.
Sewa
Guna Usaha
4.
Modal
Ventura
5.
Pajak
PiutangKartu Plastik
6.
Asuransi
7.
Dana
Pensiun
8.
Pegadaian
3. Kerjasama, Penggabungan dan Ekspansi
Bentuk kerja sama atau penggabungan
badan usaha di antaranya sebagai berikut.
Ø
Trust
Trust adalah
peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru, sehingga
diperoleh kekuasaan yang besar dan monopoli. Contoh: Bank Mandiri
merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang
Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia.
Ø
Kartel
Kartel adalah bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan
yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan tujuan untuk meningkatkan
keuntungan, memperkecil kondisi persaingan, dan memperluas atau menguasai
pasar. Macam-macam kartel yang sering dijumpai antara lain:
·
Kartel wilayah adalah penggabungan yang
didasarkan pada perjanjian pembagian wilayah atau daerah penjualan dan
pemasaran barangnya
·
Kartel produksi adalah penggabungan
yang bertujuan untuk menyelenggarakan produksi bersama secara massal, tetapi
masing-masing perusahaan ditetapkan batas jumlah produksi yang diperbolehkan (kuota produksi)
·
Kartel bersyarat atau kartel kondisi
adalah penggabungan dengan menetapkan syarat-syarat penjualan, penyerahan
barang, dan penetapan kualitas produksi
·
Kartel harga adalah penggabungan
dengan menetapkan harga minimum dari produk yang dihasilkan masing-masing
anggota
·
Kartel pembelian dan penjualan
adalah penggabungan untuk pembelian dan penjualan hasil produksi, agar tidak
terjadi persaingan.
Ø
Holding
Company
Holding Company adalah suatu PT
yang besar yang menguasai sebagian besar sero atau saham perusahaan lainnya.
Meskipun secara yuridis badan usaha yang dikuasai tetap berdiri sendiri namun
diatur dan dijalankan sesuai dengan kebijakan PT yang menguasai.
Ø
Concern
Sebenarnya concern sama halnya dengan holding
company, yaitu memiliki sebagian besar saham-saham dari beberapa badan
usaha. Perbedaannya adalah holding company sering berbentuk PT, sedangkan concern
sering dimiliki perseorangan, yaitu seorang hartawan yang mempunyai modal yang
amat besar.
Ø
Corner
dan Ring
Corner dan ring
adalah penggabungan beberapa badan usaha yang tujuan mencari keuntungan besar,
dengan cara menguasai penawaran barang untuk memperoleh monopoli
dan menaikkan harga.
Ø
Syndicate
Syndicate
adalah kerja sama sementara oleh beberapa badan usaha untuk menjual atau
mengerjakan suatu proses produksi.
Ø
Joint
Venture
Joint venture adalah
penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk usaha bersama
dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk menggali kekayaan alam dan
mendidik tenaga ahli untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
Ø
Production
Sharing
Production sharing
adalah kerja sama bagi hasil antara pihak-pihak tertentu.
Ø
Waralaba
(Franchise)
Waralaba
merupakan sistem usaha yang tidak memakai modal sendiri, artinya untuk membuka
gerai waralaba cukup menggunakan modal milik investor lain. Seorang franchise
(pembeli usaha waralaba) harus memenuhi syaratsyarat khusus yang ditetapkan
oleh franchisor (perusahaan waralaba), karena pada franchise akan
menggunakan merek yang sama dengan franchisor sehingga harus memiliki
standar yang sama. Keuntungan yang diperoleh investor waralaba antara lain
terhindar dari biaya trial and error, karena sudah terlebih dahulu
dikeluarkan oleh pemilik usaha.
BAB IV
MANAJEMEN DAN
ORGANISASI
1. Manajemen
1.1 Pengertian
·
Manajemen
adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi
usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
·
Manajemen
adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan
kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu
badan tertentu disebut manajemen.
· Manajemen adalah
seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan.
1.2 Latar Belakang Sejarah Manajemen
Kata Manajemen
berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni
melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan
diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal daribahasa Italia
(1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan
kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini
mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda”
(yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana
istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu
mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadiménagement, yang memiliki arti
seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini
berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain
untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen
sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan
efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan,
sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar,
terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam
bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.
1.3 Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada
dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer
dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat
dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat
beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen:
1.
George R. Terry
Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.
2.
Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing,
directing, dan controlling.
3.
Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding,
coordinating dan controlling.
Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang
telah dijabarkan di atas kita dapat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang
sangat umum digunakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.
ü Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah suatu fungsi pemilihan alternatif melalui proses yang
rasional untuk mengambil keputusan terhadap objektif perusahaan, policy,
program maupun prosedur untuk memperbaikinya.
Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam
rangka melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan
yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai
petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
1.
Analisis, yaitu perhitungan
bagaimana perkiraan dimasa depan.
2.
Sasaran, yaitu perincian singkat dan
tugas mengenai sasaran yang ingin dicapai,menetapkan hasil yang
diinginkan.
3.
Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara
kerja yang akan dilaksanakn.
4.
Program, yaitu urutan
langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.
5.
Skedul waktu, yaitu penetapan waktu
atau jadwal yang harus dilakukan.
6.
Anggaran keuangan, yaitu penetapan
sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang
direncanakan.
Syarat pengambilan keputusan dalam fungsi perencanaan
meliputi :
1.
Dapat menganalisa dan menilai dari
berbagai alternatif yang sesuai dengan tujuan perusahaan yang hendak dicapai
perusahaan
2.
Mempunyai kemauan yang teguh dan
optimis untuk yakin akan keberhasilan pelaksanaan perencanaan.
3.
Bisa memperkirakan kekurangan yang
terjadi dan mengantisipasinya.
Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
- What : apa tujuan yang hendak dicapai
- Why : mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
- Where : dimana hal tersebut akan dilakukan.
- When : kapan
hal tersebut akan dilakukan
- Who : bagaimana cara melakukannya
Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a. Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b. Memusatkan perhatian pada sasaran.
c. Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan
efektif
d. Memudahkan pengawasan.
e. Mendorong orang memberikan prestasi.
ü Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian
(organizing) adalah fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan penetapan
tugas-tugas, pengelompokkan tugas-tugas kedalam departemen-departemen dan
pengalokasian sumber daya, serta penyebaran sumber daya organisasi untuk
mencapi suatu tujuan.
Ada 4 bagian
penting dalam pengorganisasian, yaitu :
1. Staffing
Merupakan suatu
kegiatan yang melakukan pembagian kelompok-kelompok kerja menurut jenisnya
beserta pengisian orang-orang sesuai dengan keahliannya.
2. Delegathion of
Authory
Yaitu
pendelegasian wewenang dari seorang atasan kepada bawahannya sesuai dengan
struktur organisasi maupun kedudukan bawahan/kemampuan bawahan.
3. Departementasi
Yaitu
pengelompokan kegiatan yang sejenis untuk kemudian dipisahkan dengan kegiatan
yang lainnya dimana diantara pengelompokan kegiatan tersebut tetap terjalin
koordinasi dalam bekerja sama.
4. Personalia
Kepegawaian ini
sangat penting dengan hubungannya dengan para bawahan, baik yang bersifat
formal maupun informal.
ü Directing (Pengarahan)
Adalah kegiatan yang khusus ditujukan untuk mengatasi dan mengarahkan bawahan
sehingga seorang pemimpin secara manusiawi bisa mengikat bawahan untuk bekerja
sama secara sukarela menyumbangkan tenaganya seefisien dan seefektif mungkin
untuk mencapai tujuan organisasi.
ü Coordinating (Pengkoordinasian)
Adalah fungsi yang harus dilakukan seorang manajer agar terdapat suatu
komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kegiatan
sehingga bisa tercapai tujuan organisasinya.
ü Controlling (Pengawasan)
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah
pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan
untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan
pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan,
penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana. Didalam
pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu:
-
Melakukan pengukuran terhadap hasil
kerja yang telah dicapai
-
Melakukan perbandingan hasil kerja
yang telah dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
-
Melakukan koreksi terhadap hasil
kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi kerja.
1.4 Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
·
Perencanaan, formulasi terinci untuk
mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut
perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan
dan identifikasi metode untuk
mencapai tujuan tersebut.
·
Pengendalian, perencanaan hanyalah
setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut
harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor
pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana
mestinya. Aktivitas manajerial untuk
memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan,
disebut kebutuhan.
·
Pengambilan Keputusan, proses
pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan
proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan
dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa
rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan
fungsi pengendalian.
1.5 Ciri-Ciri Manajer Profesioanal
1.
Mempunyai rasa percaya diri yang
besar.
2.
Berpandang jauh kedepan.
3.
Berwawasan luas.
4.
Berorientasi pada tujuan pencapaian
dan hasil
1.6 Ketrampilan manajemen yang dibutuhkan
Menurut Robert L.Katz :
1.
Keterampilan konseptual (conceptional
skill)
2.
Keterampilan berhubungan dengan
orang lain ( Humanity skill)
3.
Keterampilan teknis (technical
skill)
Menurut ricky W. Griffin:
1.
Keterampilan manajamen waktu.
2.
Keterampilan membuat keputusan.
2. Organisasi
2.1 Definisi Organisasi
Pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus istilah
organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang
terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi
oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan
pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja
sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing
untuk mencapai suatu tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi
dari organisasi:
1. Prof Dr. Sondang P. Siagian
organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian
suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang /
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut
dengan bawahan.
2. Drs. Malayu S.P Hasibuan
organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal,
berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai
tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata
hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara
tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4. James D Mooney
Organization is
the form of every human, association for the assignment of common
purpose” atau organisasi adalah setiap
bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
5. Chester L Bernard (1938)
Organisasi adalah system kerjasama antara dua
orang atau lebih (Define organization as
a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki
visi dan misi yang sama.
6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam
kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is
a collection people, arranged into groups, working together
to achieve some common objectives).
2.2 Pentingnya Mengenal Organisasi
·
Terciptanya hubungan yang baik
antaranggota organiosasi
·
Setiap anggota mengetahui tugas dan
tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
·
Spesialisasi dalam melaksanakan
tugas
2.3 Bentuk-bentuk Organisasi
Ø Organisasi Lini
Adalah bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang
menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan ke bawahan.
Ciri-ciri:
1. Jumlah karyawannya sedikit
2. Selain top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3. Sarana dan alatnya terbatas
4. Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung
5. Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik adalah sebagai top
manajer
Ø Organisasi Fungsional
Adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi
dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk
dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Ciri-ciri:
1. Organisasi kecil
2. Didalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3. Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4. Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5. Pengawasan dilakukan secara ketat
Ø Organisasi Garis dan Staff
Adalah suatu bentuk bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang
berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan kebagian staff
dibawahnya serta masing-masing pejabat.
Ciri-ciri:
1. Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2. Karyawan banyak
3. Organisasi besar
4. Ada 2 kelompok kerja, yaitu personel lini dan personel staff.
Ø Organisasi Fungsional dan Garis
Adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi
dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu
serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap
diserahkan kepada kepala bagian.
Ciri-ciri:
1. Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2. Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
3. Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan
tingkat eselon
Ø Organisasi Matrik
Disebut juga organisasi manajemen proyek, yaitu organisasi dimana
penggunaan struktur organisasi menunjukkan dimana para spesialis yang mempunyai
keterampilan masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi
menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
Ø Organisasi Komite
Adalah bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan
secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite dengan dewan.
Organisasi komite terdiri dari:
1. Executive Committee (Pimpinan komite)
2. Staff Committe
2.4 Prinsip-prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli,
salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam
bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965),
bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin
dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya
tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan
puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara
lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas
dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas
dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang
efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau
bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam
menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang
kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin
tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih
dahulu kepada atasannya lagi.
5) Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung
jawab sepenuhnya kepada atasan.
6) Prinsip Pembagian Pekerjaan
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan
berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal
maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan
keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas,
akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta
menunjang efektivitas jalannya organisasi.
7) Prinsip Rentang Pengendalian
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus
dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang
kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu
organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang
pengendaliannya.
8) Prinsip Fungsional
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara
fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja,
serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
9) Prinsip Pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan
tanggung jawabnya kepada orang lain.
10) Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan
tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai
dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan
diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi
yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa
terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang
ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
11) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan
perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor)
dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor),
sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
12) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya
kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya
karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi
tersebut.
Sebab keberhasilan dan kegagalan Organisasi:
-
Keberhasilan atau kegagalan
organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya.
-
Suatu keberhasilan dapat dicapai
bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat
disebabkan karna adanya faktor internal di pengorganisasian tersebyut yang
bersifat negatif.
2.5 Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
Keterampilan manajemen keuangan, seperti juga dalam
keluarga, perusahaan juga membutuhkan perencanaan keuangan yang sistematis
untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya. Banyak perusahaan seringkali
mendatangkan konsultan manajemen, investasi dan perencanaan keuangan yang ideal
bagi masa depan perusahaan mereka. Oleh karena itulah, Anda yang mempunyai
kemampuan di bidang akuntansi, perencana keuangan atau bisnis dan investasi,
akan selalu menjadi incaran perusahaan-perusahaan.
2.6 Perilaku keorganisasian
Merupakan pemahaman bagaimana dan mengapa orang berperilaku dalam
organisasi kerja, sehingga yang diperhatikan masalah personalia atau karyawan
yang bekerja khususnya perilaku mereka dalam bekerja.
Perilaku keorganisasian menyangkut:
1. Kelompok kerja
Kelompok kerja akan terbetuk dalam setiap organisasi karena manusia pada
dasarnya mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, yaitu kebutuhan akan
berhubungan dengan orang lain atau bersosialisasi. Kelompok kerja dapat
meringankan kerja manajemen perusahaan atau bahkan sebaliknya.
2. Motivasi
Merupakan dorongan dari dalam diri setiap orang yang menyebabkan
seseorang berperilaku seperti yang mereka lakukan.
bab 5,6,7.. dst.... belum....
BalasHapushwaaa... males nge-resume :D
BalasHapus