Rabu, 04 April 2012

Pengantar Bisnis (Resume)

BAB I
BISNIS DAN ILMU EKONOMI PERUSAHAAN

1.    Ruang Lingkup Bisnis
1.1  Pengertian
Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

1.2  Jenis-jenis Bisnis
·      Monopsoni
adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri, sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen.

·      Oligami
adalah  pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel, sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.

·      Oligopsoni
adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.

·      Pasar monopoli
adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau mencarinya di pasar gelap (black market).
1.3  Kebijakan Bisnis
Ø Pembentukan kebijakan bisnis
·      Misi bisnis adalah yang paling jelas tujuan-yang mungkin.
·      Visi bisnis mencerminkan aspirasi dan menentukan arah yang dituju atau tujuan masa depan.
·      Tujuan dari bisnis mengacu pada ujung atau kegiatan di mana suatu tugas tertentu ditujukan.
·      Bisnis Kebijakan ini adalah panduan yang menetapkan aturan, peraturan dan tujuan, dan dapat digunakan dalam manajer keputusan-keputusan.
·      Strategi bisnis mengacu pada rencana tindakan yang terkoordinasi itu akan mengambil, serta sumber daya yang akan digunakan, untuk mewujudkan visi dan tujuan jangka panjang.
·      Seluruh kebijakan dan strategi harus didiskusikan dengan semua personel manajerial dan staf.
·      Manajer harus memahami di mana dan bagaimana mereka dapat mengimplementasikan kebijakan dan strategi.
·      Sebuah rencana tindakan harus dirancang untuk setiap departemen.
·      Kebijakan dan strategi harus ditinjau secara berkala.
·      Rencana kontinjensi harus disusun dalam kasus perubahan lingkungan.
·      Penilaian kemajuan harus dilakukan secara teratur oleh manajer tingkat atas.
·      Sebuah lingkungan yang baik dan semangat tim yang dibutuhkan dalam bisnis.
·      Misi, tujuan, kekuatan dan kelemahan dari setiap departemen harus dianalisa untuk menentukan peran mereka dalam mencapai misi bisnis.
·      Metode peramalan mengembangkan gambaran masa depan yang dapat diandalkan lingkungan bisnis.
·      Sebuah unit perencanaan harus diciptakan untuk memastikan bahwa semua rencana yang konsisten dan bahwa kebijakan dan strategi ditujukan untuk mencapai misi yang sama dan tujuan.
·      Perubahan organisasi yang strategis
·      Mereka memberikan pertengahan dan menurunkan tingkat manajer sebuah ide yang baik dari rencana masa depan untuk setiap departemen dalam suatu organisasi.
·      Sebuah kerangka kerja dibuat dimana rencana dan keputusan dibuat.
·      Mid-dan manajemen tingkat yang lebih rendah dapat menambahkan rencana mereka sendiri yang strategis bisnis.

Ø Tujuan kebijakan bisnis
·      Melindungi usaha kecil dan menengah
·      Melindungi lingkungan hidup dan sekitarnya
·      Melindungi konsumen
·      Pendapatan pemerintah

1.4  Sistem Perekonomian dan Sistem Pasar
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya, baik kepada individu maupun di organisasi di negara tersebut.
a.    Perekonomian terencana
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu :
·      Sistem perekonomian komunisme
Adalah sistem perekonomian dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian.
·      Sistem perekonomian sosialisme
Adalah sistem perekonomian yang akan memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah.

b.   Perekonomian pasar
·      Sistem perekonomian kapitalis
Adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian.
·      Sistem perekonomian liberalis
Adalah suatu filosofi ekonomi dan politik.

1.5  Kesempatan Bisnis dan Usaha
Kesempatan atau peluang yang bisa diperoleholeh perorangan maupun kelompok dengan mengandalkan kemampuan diri untuk memanfaatkan suatu peluang bisnis.
Jika ingin menjalankan suatu bisnis atau berkecimpung dalam dunia bisnis, harus diperhatikan beberapa hal, yaitu :
·      Penuhi kebutuhan konsumen
·      Jual keunikan
·      Duplikasi usaha lain
·      Beri fasilitas tambahan
·      Jual keterampilan
·      Jadi agen
·      Jual barang second
·      Buka kantor
·      Jalankan DS/MLM
·      Beli waralaba
·      Beli usaha prospektif
·      Beli usaha sekarat
·      Buka lokasi
·      Usaha bersama

1.6  Hakikat Bisnis
Adanya kebutuhan Manusia yang berupa barang dan jasa yang harus terpenuhi kebutuhannya dengan usaha mendapatkan alat pembayarannya yaitu uang atau tukar-menukar barang (barter) yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak.

1.7  Mengapa Belajar Bisnis
-       Agar kita tau arti bisnis yang sesungguhnya
-       Agar kita dapat menerapkan bisnis dalam kehidupan sehari-hari
-       Agar dapat menciptakan lapangan kerja sendiri

2.    Ilmu Ekonomi Perusahaan
2.1  Pengertian
Ilmu ekonomi perusahaan adalah bagian dari ilmu ekonomi yang sama secara khusus mempelajari masalah-masalah dalam ekonomi rumah tangga perusahaan.
Ø Ilmu ekonomi
Ilmu yang mempelajari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Ada 3 hal yang dihadapi dalam setiap perekonomian, yaitu :
1.      Barang dan jasa apa yang sebaiknya diproduksi (what) ?
2.      Bagaimana memproduksi barang dan jasa tersebut (how) ?
3.      Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi (for whom) ?

Ø Perusahaan
Adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya lain dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
v  Visi dan Misi
ü  Visi
1.      Diciptakan melalui pemufakatan/konsensus
2.      Memberikan pandangan atas sesuatu yang terbaik di masa yang akan datang
3.      Mempengaruhi orang-orang untuk menuju ke misi
4.      Tanpa keterbatasan dimensi waktu
ü  Misi
1.      Mengejawantahkan alasan dan keberadaan perusahaan
2.      Tidak selalu mencerminkan suatu kinerja
3.      Tanpa dimensi waktu atau tolak ukur tertentu
4.      Mengejawantahkan kegiatan usaha yang sedang dilakukan dan yang akan diupayakan baik menyangkut produk, konsumen, maupun pasar sasaran.

v  Tujuan (objectives) dan Sasaran (goals)
                        Tujuan merupakan pernyataan tentang keinginan yang dijadikan pedoman bagi manajemen puncak perusahaan untuk meraih hasil tertentu atas kegiatan yang dilakukan dengandimensi waktu tertentu.
                        Karakteristik tujuan :
-       Sesuai, tujuan selaras dengan visi dan misi.
-       Berdimensi waktu, tujuan harus konkret dan bisa diantisipasi kapan terjadinya.
-       Layak, tujuan hendaknya merupakan suatu tekad yang bisa diwujudkan.
-       Fleksibel, tujuan bisa senantiasa disesuaikan  atau peka terhadap perubahan situasi dan kondisi.
-       Mudah dipahami
                        Sasaran adalah pernyataan yang ditetapka oleh manajemen puncak untuk menentukan arah perusahaan dalam jangka panjang.
                        Karakteristik sasaran :
-       Merupakan citra ideal yang hendak di capai di masa mendatang tanpa dimensi waktu spesifik.
-       Mengarahkan pembuatan keputusan dan kegiatan konkret yang rasional dalam aktivitas keseharian.
-       Tidak harus dikaitkan dengan kinerja yang bisa dikuantifikasi.


v  Barang dan Jasa
Barang dapat dibedakan menjadi benda yang dapat diraba dan dilihat secara fisik (misalnya baju, televisi, mobil, dll), dan sesuatu yang tidak dapat diraba serta dilihat (misalnya udara, sinar matahari, dll).
Jasa merupakan layanan seseorang/instansi untuk memenuhi keinginan masyarakat.

2.2  Unsur-unsur dalam Aktivitas Ekonomi
-       Keinginan manusia
-       Faktor-faktor produksi
-       Cara-cara berproduksi (techniques of production)

2.3  Tempat Kedudukan dan Letak Perusahaan
Ø Tempat kedudukan perusahaan
Adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti pemerintah, lembaga keuangan, dsb.

Ø Letak perusahaan
Adalah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik pabrik dan dipengaruhi faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi perusahaan terutama kaitannya dengan biaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya adalah:
-       Harga bahan mentah / harga bahan pembantu
-       Tingkat upah buruh
-       Tanah
-       Pajak
-       Tingkat bunga
-       Biaya alat produksi tahan lama
-       Biaya atas jasa pihak ketiga

Ø Jenis-jenis letak perusahaan
Dibedakan menjadi 4, yaitu :
a.       Terikat keadaan alam
Letak perusahaan yang terikat alam pada umumnya karena ketersediaan dan kemudahan bahan baku. Perusahaan yang berkaitan dengan bahan-bahan tambang pada umumnya terletak di daerah faktor produksi alamnya, seperti perusahaan timah, emas, minyak bumi, dll.
b.      Terikat sejarah
Dalam hal ini perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena alasan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Misalnya kerajinan batik di daerah Surakarta dan Yogyakarta, hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam Kraton kedua kota tersebut.
c.       Terikat oleh pemerintah
Dalam hal ini letak perusahaan ditentukan oleh pemerintah atas dasar pertimbangan keamanan, politik, kesehatan, dan sebagainya. Misalnya pabrik senjata/amunisi, peternakan babi, dan pabrik obat-obatan. Hal ini agar masyarakat di sekitar lokasi  itu tidak merasa terganggu karena adanya perusahaan tersebut.
d.      Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
-       Ketersediaan bahan mentah
Memungkinkan kesinambungan aktivitas perusahaan, karena tanpa bahan baku perusahaan tidak mungkin bekerja.
-       Ketersediaan tenaga air
Merupakan suatu potensi yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam mendukung kelancaran aktivitas disamping dapat berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik yang dibutuhkan perusahaaan.
-       Ketersediaan tenaga kerja
Semakin murah tenaga kerja yag tersedia semakin rendah biaya produksi persatuan output yang dihasilkan perusahaan.
-       Ketersediaan modal
Ketersediaan modal sangat mendukung berkembangnya investasi.
-       Trasportasi
Berpengaruh besar pada pendistribusian produk.
-       Kedekatan pasar
Faktor yang memudahkan terserapnya produk yang dihasilkan perusahaan.
-       Kesesuaian iklim
Berpengaruh pada kesinambungan produksi dan kesehatan buruh yang bekerja dalam perusahaan.

2.4  Perusahaan dan Lembaga Sosial
Ø  Tujuan pendirian perusahaan
1.      Tujuan ekonomis
Berkenaan dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.
2.      Tujuan sosial
Perusahaan diharapkan untuk memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia faktor-faktor produksi, maupun masyarakat luas.

Ø  Perusahaa sebagai suatu sistem
Sistem adalah suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan kebutuhan masyarakat, maupun tanggung jawab sosial.
Tanggung jawab sosial perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dijelaskan sebagai berikut :
-       Kepada pemilik modal dan investor à pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.
-       Kepada lembaga penelitian à membantu pendanaan.
-       Kepada pekerja à membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja.
-       Kepada konsumen/pelanggan à menyediakan barang dan jasa dengan kualitas yang diinginkan dan harga yang relatif murah.
-       Kepada perantara à memberi imbalan atas jasa mereka
-       Kepada masyarakat à melaksanakan program lingkungan alam yang sehat disekitar perusahaan
-       Kepada pemerintah à membayar pajak
-       Kepada penyedia/pemasok bahan baku à memberi balas jasa atas pasokan bahan baku
-       Kepada pesaing à menciptakan iklim usaha yang bergairah dan suasana persaingan yang sehat.

Ø  Sifat sistem perusahaan
1.      Kompleks
2.      Sebagai satu kesatuan/unit
3.      Sifatnya beragam
4.      Sifatnya saling tergantung
5.      Sifatnya dinamis

Ø  Lingkungan perusahaan
1.      Lingkungan eksternal
Adalah faktor-faltor diluar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan perusahaan.
-       Lingkungan eksternal makro
Adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha, yang meliputi : keadaan alam, politik dan hankam, hukum, perekonomian, pendidikan dan teknologi, sosial dan budaya, kependudukan, dan hubungan internasional.
-       Lingkungan eksternal mikro
Lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung terhadap kegiatan usaha, yang meliputi : pemasok/supplier, perantara, teknologi, dan pasar.
2.      Lingkungan internal
Adalah faktor-faktor yang berada di dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi, yang meliputi : tenaga kerja, peralatan dan mesin-mesin, permodalan, bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan, mobilitas fisik, sistem operasi dan administrasi.

Ø  Fungsi-fungsi perusahaan
1.      Fungsi operasi
-       Pembelian dan produksi
-       Pemasaran
-       Keuangan
-       Personalia
-       Akuntansi
-       Administrasi
-       Teknologi informasi/komputasi
-       Transformasi dan komunikasi
-       Pelayanan umum
-       Hukum/perundang-undangan dan  humas
2.      Fungsi manajemen
-       Perencanaan
-       Pengorganisasian
-       Pengarahan
-       Pengendalian

Ø  Ciri-ciri perusahaan
1.      Operatif
Adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi, penyedia / distribusi barang dan jasa.
2.      Koordinatif
Diperlukan koordinasi semua pihak agar saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan.

3.      Regular
Untuk mencapai kesinambungan perusahaan diperlukan keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalu bergerak maju.
4.      Dinamis
Lingkungan selalu berubah oleh karena itu mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
5.      Formal
Tunduk kepada peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan pendirian.
6.      Lokasi
Perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.
7.      Pelayanan Bersyarat
Keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam suatu kawasan yang secara geografis jelas.





BAB II
KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL

1.    Kewiraswastaan, Wiraswatsa, Wiraswastawan
Ø Kewiraswastaan
(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternatif penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.

Ø Wiraswasta
Istilah wiraswasta berasal dari dua kata, yakni ‘wira’ dan ‘swasta’. Wira memiliki arti berani, utama, atau perkasa. Sedangkan swasta ternyata juga berasal dari dua kata, yakni ‘swa’ dan ‘sta’. Swa artinya sendiri, dan sta, berarti berdiri. Jadi, swasta bisa dimaknai berdiri di atas kekuatan sendiri. Dengan melihat arti etimologis di atas bisa diambil pengertian wiraswasta ialah keberanian, keutamaan dalam berusaha dengan bersandar pada kekuatan sendiri.

Unsur-unsur penting wiraswasta:
-        Unsur pengetahuan
-        Unsur ketrampilan
-        Unsur sikap mental
-        Unsur kewaspadaan

Ø Wiraswastawan
Wiraswastawan atau orang yang berwiraswasta adalah orang-orang yang peka dalam melihat peluang berbisnis di masyarakat dan mampu mengembangkan peluang bisnis tersebut menjadi sebuah usaha yang maju sehingga dapat membuat sebuah lapangan kerja baru. Menjadi seorang wiraswastawan diperlukan kempuan dalam berbisnis dan pengalaman dalam dunia bisnis.

2.    Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil memiliki peranan penting dalam dunia usaha. Berdasarkan pengalaman di beberapa Negara maju menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang cukup besar di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.

3.    Perkembangan Franchising di Indonesia
Sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba.

v Langkah- langkah memilih usaha dengan waralaba adalah:
1.    Tentukan jenis usaha yang Anda minati sebelum memilih jenis usaha waralaba, apakah di bidang kuliner, salon kecantikan atau lainnya.
2.    Pilihlah satu jenis usaha, misalnya waralaba rumah makan saji. Lalu ambil tiga pilihan waralaba rumah makan saji atau tiga brand yang Anda minati untuk Anda seleksi.
3.    Pelajari lebih dalam mengenai sistem waralaba dari ketiga pilihan waralaba tersebut. Pelajarilah dan bandingkan dengan seksama dari sistem yang ditawarkannya.
4.    Untuk memilih waralaba yang tepat dan bisa membawa Anda pada kesuksesan berbisnis, berikan pertanyaan detil kepada franchisor. Seperti informasi detil sejarah berdirinya, kapan memulai franchise, siapa franchisee pertama, mintalah izin dan informasi apakah Anda boleh bertemu dengan franchisee pertama untuk mencari tahu pengalaman bisnisnya, dan temukan apa keunikan dari setiap usaha waralaba yang anda seleksi tersebut.

v Jenis-jenis usaha yang potensial diwaralabakan:
1.    rumah makan/restoran
2.    jasa pemasaran
3.    hotel
4.    toko buku dan toko cindera mata
5.    minimarket
6.    persewaan kendaraan
7.    pusat kebugaran dan perawatan tubuh
8.    penata rambut, salon kecantikan, dll.

4.    Ciri-ciri Perusahaan Kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
-       Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
-       Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
-       Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
-       Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominan)

Ø Kekuatan Perusahaan Kecil
1.    Motivasi yang kuat untuk mempertahankan usahanya
2.    Supply tenaga kerja yang berlimpah dan upah murah
3.    Mengandalkan sumber keuangan informal yang mudah di peroleh
4.    Mengandalkan bahan baku lokal

Ø Kelemahan Perusahaan Kecil
1.    Kualitas SDM, terutama kemampuan melihat peluang bisnis terbatas
2.    Produktivitas rendah
3.    Etos kerja dan disiplin rendah
4.    Penggunaan tenaga kerja cenderung eksploitatif dengan tujuan mengejar target
5.    Sering mengandalkan anggota keluarga sebagai tenaga kerja tidak di bayar

Ø Keuntungan perusahaan kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relatif kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.

Ø Mengembangkan perusahaan kecil
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal: profil pribadi (dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan (dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, strategi persaingan dan rencana operasi, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok) serta paket pinjaman (dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali dan ketentuan-ketentuan pembayaran). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.

Ø Kegagalan perusahaan kecil
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan perusahaan kecil. Sebagaian penyebab kegagalan telah di sebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dan lain-lain. Secara umum, tanda-tanda kegagalan perusahaan di tunjukkan oleh:
• Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
• Perbandingan utang yang semakin tinggi
• Biaya operasi yang saling meningkat
• Pengurangan dalam modal kerja
• Penurunan dalam keuntungan
• Peningkatan kerugian

Ò Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil
Kewirausahaan:
1.    Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah.
2.    Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
3.    Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
4.    Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan.

Perusahaan Kecil:
1.    Umumnya dikelola pemilik
2.    Struktur organisasi sederhana
3.    Pemilik mengenal karyawan
4.    Prosentase kegagalan perusahaan tinggi
5.    Kekurangan manajer yang ahli
6.    Modal jangka panjang sulit diperoleh






BAB III
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

1.    Bentuk Yuridis Perusahaan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Menurut hukum, berdasarkan modal dan tanggung jawab pemilik usaha, bentuk-bentuk usaha terdiri dari:
1.1  Perusahaan Perseorangan
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Dalam hal izin usaha secara relatif dapat dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan dengan jenis perusahaan lainnnya. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pada perusahaan perseorangan dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta kekayaan menjadi jaminan dari semua utang perusahaan.
ü Kebaikan Perusahaan Perseorangan
-       Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat secara cepat dilaksanakan.
-       Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya.
-       Sifat kerahasiaan perusahaan dapat tejamin, baik dalam hal keuangan maupun dalam masalah proses produksi
-       Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan yang menjadi miliknya itu.
ü Keburukan Perusahaan Perseorangan
-       Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas.
-       Sumber keuangan perusahaan terbatas.
-       Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin.
-       Pengelolaan manajemannya lenih kompleks.

1.2  Firma
Merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma (Firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian pula jika menderita kerugian akan dipikul bersama.
Firma perlu mempunyai akte pendirian tertulis yang berisi perjanjian yang dibuat dihadapan notaris atau di bawah tangan. Dalam akte perjanjian diterangkan berapa banyak modal masing-masing dan bagaimana firma mempunyai tanggapan yang tidak terbatas untuk perjanjian firma. Harta ayang ada padanya dapat dituntut untuk membayar utang.
ü Kebaikan firma
-       Jumlah modal relatif lebih besar dibanding usaha perseorangan
-       Kemampuan organisasi dan manajemen lebih besar
-       Lebih mudah memperoleh kredit
-       Pendiriannya relatif murah
ü Keburukan firma
-       Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
-       Kelangsungan usaha relatif tidak menentu

1.3  Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap / CV)
Menurut Pasal 19 Kitab Undang-undang Hukum Dagang, persekutuan komanditer adalah suatu perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta tanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan tersebut. Dalam hal ini, sekutu yang menjalankan perusahaan disebut sekutu aktif, sedangkan sekutu yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin disebut sekutu pasif.
Jika sekutu aktif menjalankan perusahaan dan menanggung kerugian sampai harta kekayaan pribadi, maka dalam komanditer tanggung jawab sekutu pasif terbatas hanya pada modal yang dimasukkannya ke dalam perusahaan, dan tidak meliputi harta kekayaan pribadi sekutu pasif.
ü Kebaikan CV
-       Modal yang terkumpul relatif besar
-       Relatif mudah memperoleh kredit
-       Kemampuan majanemen lebih besar
-       Pendiriannya relatif murah
ü Keburukan CV
-       Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas
-       Kelangsungan hidup perusahaan relatif tidak menentu
-       Sulit untuk menarik kembali modal terutama bagi sekutu pimpinan

1.4  Perseroan Terbatas
Merupakan bentuk perusahaan yang terdiri atas pemegang saham yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal yang disetor. Sebagai persekutuan modal, sebuah PT didirikan oleh para pendiri yang masing-masing memasukkan modal berdasarkan perjanjian.

Jenis-jenis saham:
a.    Saham biasa (Common Stock)
Saham yang tidak mempunyai kelebihan hak dari jenis saham yang lain, artinya para pemilik akan memperoleh deviden hanya apabila perusahaan memperoleh laba.
b.   Saham preferen (Prefered Stock)
Saham ini memiliki preferensi atau hak istimewa, yaitu :
-       Pembagian deviden yang didahulukan
Maksudnya, pemegang saham mendapat pembagian deviden terlebih dulu dari para pemegang saham biasa.
-       Pembagian deviden kumulatif
Maksudnya, pemegang saham preferen ini mendapatkan hak untuk memperoleh deviden pada setiap periode.
-       Pembagian kekayaan yang didahulukan
Maksudnya, para pemegang saham preferenmempunyai suatu hak untuk memperoleh pembagian kekayaan perusahaan terlebih dulu dari pemegang saham biasa, pada saat perusahaan dilikuidasikan.
c.    Saham bonus
Saham yang diberikan secara Cuma-Cuma kepada pemegang saham lainnya, karena keuntungan-keuntungan perusahaan yang lalu dalam bentuk cadangan terlalu besar dan perlu dikurangi dengan memberinya dalam bentuk saham-saham baru yang disebut saham bonus.

d.   Saham pendiri
Saham yang diberikan kepada para pendiri perseroan karena jasa-jasanya pada masa pendirian perusahaan ersebut.
e.    Saham kosong
Saham-saham yang dibeli kembali oleh perseroan dari para pemegang saham yang kemudian disimpan dan tidak ikut serta lagi dalam modal perseroan.

Istilah-istilah dalam PT:
a.    Claim, adalah surat tanda hak prioritasmembeli saham baru yang dikeluarkan oleh suatu PT.
b.    Tanda Optie, adalah surat tunjuk yang memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dengan kurs tertentu
c.    Surat Recepis, adalah tanda bukti sementara bagi para pemegang saham yang menyatakan turut serta dalam modal perusahaan dan segera diganti bila surat saham sudah ada.
d.   Surat Sertifikasi, adalah surat yang dikeluarkan oleh kantor administrasi atas surat saham atau obligasi yang dimiliki seseorang.

Dalam PT harus ada:
1.    Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan kekuasaan tertinggi dalam PT
2.    Dewan komisaris, bertugas mengawasi segala tindakan direksi/dewan direktur
3.    Dewan direktur,  bertugas mengelola perusahaan
Jenis-jenis PT:
a.    PT Tertutup
Merupakan PT yang saham-sahamnya hanya dimiliki orang-orang tertentu.
b.    PT Terbuka
PT yang saham-sahamnya boleh dimiliki oleh setiap orang
c.    PT Perseorangan
PT yang saham-sahamnya hanya dimiliki oleh satu orang.
d.   PT Kosong
PT yang sudah tidak menjalankan kegiatannya lagi, hanya tinggal namanya saja.
e.    PT Asing
PT yang didirikan diluar negeri menurut hukum yang berlaku disana dan mempunyai kedudukan di luar negeri.
f.     PT Domestik
PT yang berada di dalam negeri dan tunduk terhadap peraturan pemerintah setempat.

ü Kebaikan PT
-       Tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham
-       Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
-       Relatif mudah memperoleh tambahan modal
-       Manajemen yang lebih kuat dan besar
-       Mudah untuk memindahkan hak milik perusahaan dengan menjual sahamnya kepada pihak lain.
ü Keburukan PT
-       Pendirian perusahaan relatif sulit
-       Biaya pendirian perusahaan relatif besar
-       Relatif lama waktu pendiriannya
-       Rahasia perusahaan relatif kurang terjamin

1.5  Badan Usaha Milik Negara
BUMN adalah bentuk-betuk badan hukum yang tunduk pada segala macam hukum di Indonesia. Karena perusahaan ini milik negara maka tujuan utamanya adalah membangun ekonomi sosial menuju beberapa bentuk perusahaan pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Ciri-ciri utama BUMN adalah:
-       Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan Undang-undang
-       Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital
-       Mempunyai nama dan kekayaan serta bebas bergerak untuk mengikat suatu perjanjian, kontrak serta hubungan-hubungan dengan pihak lainnya
-       Dapat dituntut dan menuntut, sesuai dengan ayat dan pasal dalam hukum pertada
-       Seluruh atau sebagian modal milik negara
-       Setiap tahun perusahaan menyusun laporan tahunan
BUMN dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
a.    Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan ini bertujuan pelayanan kepada masyarakat dan bukan semata-mata mencari keuntungan.
b.    Perusahaan Umum (Perum)
Perusahan ini seluruh modalnya diperoleh dari negara. Perum bertujuan untuk melayani masyarakat dan mencari keuntungan
c.    Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan ini modalnya terdiri atas saham-saham.  Sebagian sahamnya dimiliki oleh negara dan sebagian lagi dimilik oleh pihak swasta dan luar negeri.

1.6  Koperasi
Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas azaz kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan anggotanya. Dilihat dari lingkunganyya koperasi dabat dibagi menjadi:
·      Koperasi Sekolah
·      Koperasi Pegawai Republik Indonesia
·      Koperasi Unit Desa (KUD)
·      Koperasi Konsumsi
·      Koperasi Simpan Pinjam
·      Koperasi Produksi
Prinsip koperasi :
-       Keanggotaan bersifat suka rela
-       Pengelolaan bersifat demokratis
-       Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
-       Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
-       Kemandirian

2.    Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang mengumpulkan aset dalam bentuk dana dari masyarakat dan disalurkan untuk pendanaan proyek pembangunan serta kegiatan ekonomi dengan memperoleh hasil dalam bentuk bunga sebesar prosentase tertentu dari besarnya dana yang disalurkan. Sekalipun perbankan kovensional telah menjadi bagian utama dalam menjalankan roda ekonomi namun masih banyak kalangan ulama  menyatakan bahwa bunga yang diperoleh dari aktivitas perbankan tidak sesuai dengan ajaran islam. Sejalan dengan itu terakhir muncul lembaga keuangan dalam konsep ekonomi islam yang dikenal dengan perbankan syari’ah, namun faktanya pemakai jasanya perbankan syari’ah juga banyak dari kalangan non-islam. Lembaga keuangan merupakan bagian utama dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan. Lembaga keuangan utama adalah Bank. Dengan bantuan lembaga keuangan para pelaku usaha dapat melakukan transaksi keuangan dalam jumlah besar yang tidak mungkin dilakukan secara tunai.
2.1     Bank
Lembaga keuangan bank dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini termasuk perbankan, building society, Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan sebagainya.
Fungsi Lembaga keuangan bank
Lembaga keuangan menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang membutuhkan dana.

2.2  Non-Bank
Lembaga Keuangan Non-Bank merupakan semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung dan/atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat untuk membiayai investasi perusahaan.
Tujuan Didirikannya Lembaga Keuangan Bukan Bank:
1.         Untuk meningkatkan perkembangan pasar modal
2.         Membantu permodalan perusahaan-perusahaan dengan tingkat ekonomi lemah
Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank di Indonesia:
1.         Pasar Uang
2.         Pasar Modal
3.         Sewa Guna Usaha
4.         Modal Ventura
5.         Pajak PiutangKartu Plastik
6.         Asuransi
7.         Dana Pensiun
8.         Pegadaian

3.    Kerjasama, Penggabungan dan Ekspansi
Bentuk kerja sama atau penggabungan badan usaha di antaranya sebagai berikut.
Ø Trust
Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru, sehingga diperoleh kekuasaan yang besar dan monopoli. Contoh: Bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia.

Ø Kartel
Kartel adalah bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan, memperkecil kondisi persaingan, dan memperluas atau menguasai pasar. Macam-macam kartel yang sering dijumpai antara lain:
·         Kartel wilayah adalah penggabungan yang didasarkan pada perjanjian pembagian wilayah atau daerah penjualan dan pemasaran barangnya
·         Kartel produksi adalah penggabungan yang bertujuan untuk menyelenggarakan produksi bersama secara massal, tetapi masing-masing perusahaan ditetapkan batas jumlah produksi yang diperbolehkan (kuota produksi)
·         Kartel bersyarat atau kartel kondisi adalah penggabungan dengan menetapkan syarat-syarat penjualan, penyerahan barang, dan penetapan kualitas produksi
·         Kartel harga adalah penggabungan dengan menetapkan harga minimum dari produk yang dihasilkan masing-masing anggota
·         Kartel pembelian dan penjualan adalah penggabungan untuk pembelian dan penjualan hasil produksi, agar tidak terjadi persaingan.

Ø Holding Company
Holding Company adalah suatu PT yang besar yang menguasai sebagian besar sero atau saham perusahaan lainnya. Meskipun secara yuridis badan usaha yang dikuasai tetap berdiri sendiri namun diatur dan dijalankan sesuai dengan kebijakan PT yang menguasai.

Ø Concern
Sebenarnya concern sama halnya dengan holding company, yaitu memiliki sebagian besar saham-saham dari beberapa badan usaha. Perbedaannya adalah holding company sering berbentuk PT, sedangkan concern sering dimiliki perseorangan, yaitu seorang hartawan yang mempunyai modal yang amat besar.

Ø Corner dan Ring
Corner dan ring adalah penggabungan beberapa badan usaha yang tujuan mencari keuntungan besar, dengan cara menguasai penawaran barang untuk memperoleh monopoli dan menaikkan harga.

Ø Syndicate
Syndicate adalah kerja sama sementara oleh beberapa badan usaha untuk menjual atau mengerjakan suatu proses produksi.

Ø Joint Venture
Joint venture adalah penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk usaha bersama dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk menggali kekayaan alam dan mendidik tenaga ahli untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Ø Production Sharing
Production sharing adalah kerja sama bagi hasil antara pihak-pihak tertentu.

Ø Waralaba (Franchise)
Waralaba merupakan sistem usaha yang tidak memakai modal sendiri, artinya untuk membuka gerai waralaba cukup menggunakan modal milik investor lain. Seorang franchise (pembeli usaha waralaba) harus memenuhi syaratsyarat khusus yang ditetapkan oleh franchisor (perusahaan waralaba), karena pada franchise akan menggunakan merek yang sama dengan franchisor sehingga harus memiliki standar yang sama. Keuntungan yang diperoleh investor waralaba antara lain terhindar dari biaya trial and error, karena sudah terlebih dahulu dikeluarkan oleh pemilik usaha.





BAB IV
MANAJEMEN DAN ORGANISASI

1.    Manajemen
1.1     Pengertian
·      Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
·      Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
·      Manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan.

1.2     Latar Belakang Sejarah Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Kata manajemen mungkin berasal daribahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadiménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.

1.3     Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi manajemen:
1.      George R. Terry
Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.
2.      Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel
Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan controlling.
3.      Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling.
Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita dapat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.



ü Planning (Perencanaan)
Perencanaan adalah suatu fungsi pemilihan alternatif melalui proses yang rasional untuk mengambil keputusan terhadap objektif perusahaan, policy, program maupun prosedur untuk memperbaikinya.
Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka    melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
1.    Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
2.    Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin   dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
3.    Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
4.    Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.
5.    Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus dilakukan.
6.    Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk melaksanakan proyek yang direncanakan.

Syarat pengambilan keputusan dalam fungsi perencanaan meliputi :
1.    Dapat menganalisa dan menilai dari berbagai alternatif yang sesuai dengan tujuan perusahaan yang hendak dicapai perusahaan
2.    Mempunyai kemauan yang teguh dan optimis untuk yakin akan keberhasilan pelaksanaan perencanaan.
3.    Bisa memperkirakan kekurangan yang terjadi dan mengantisipasinya.

Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
-  What                    : apa tujuan yang hendak dicapai
-  Why                     : mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
-  Where                  : dimana hal tersebut akan dilakukan.
-  When                   : kapan hal tersebut akan dilakukan
-  Who                     : bagaimana cara melakukannya

Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:
a.  Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b.  Memusatkan perhatian pada sasaran.
c.  Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d.  Memudahkan pengawasan.
e.  Mendorong orang memberikan prestasi.

ü Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian (organizing) adalah fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan penetapan tugas-tugas, pengelompokkan tugas-tugas kedalam departemen-departemen dan pengalokasian sumber daya, serta penyebaran sumber daya organisasi untuk mencapi suatu tujuan.
Ada 4 bagian penting dalam pengorganisasian, yaitu :
1.    Staffing
Merupakan suatu kegiatan yang melakukan pembagian kelompok-kelompok kerja menurut jenisnya beserta pengisian orang-orang sesuai dengan keahliannya.
2.    Delegathion of Authory
Yaitu pendelegasian wewenang dari seorang atasan kepada bawahannya sesuai dengan struktur organisasi maupun kedudukan bawahan/kemampuan bawahan.
3.    Departementasi
Yaitu pengelompokan kegiatan yang sejenis untuk kemudian dipisahkan dengan kegiatan yang lainnya dimana diantara pengelompokan kegiatan tersebut tetap terjalin koordinasi dalam bekerja sama.
4.    Personalia
Kepegawaian ini sangat penting dengan hubungannya dengan para bawahan, baik yang bersifat formal maupun informal.

ü Directing (Pengarahan)
Adalah kegiatan yang khusus ditujukan untuk mengatasi dan mengarahkan bawahan sehingga seorang pemimpin secara manusiawi bisa mengikat bawahan untuk bekerja sama secara sukarela menyumbangkan tenaganya seefisien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan organisasi.

ü Coordinating (Pengkoordinasian)
Adalah fungsi yang harus dilakukan seorang manajer agar terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan kegiatan sehingga bisa tercapai tujuan organisasinya.

ü Controlling (Pengawasan)
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu:
-       Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai
-       Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
-       Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi kerja.

1.4     Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
·      Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
·      Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
·      Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

1.5     Ciri-Ciri Manajer Profesioanal
1.    Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
2.    Berpandang jauh kedepan.
3.    Berwawasan luas.
4.    Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil

1.6     Ketrampilan manajemen yang dibutuhkan
Menurut  Robert  L.Katz :
1.    Keterampilan konseptual (conceptional skill)
2.    Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
3.    Keterampilan teknis (technical skill)

Menurut  ricky W. Griffin:
1.    Keterampilan manajamen waktu.
2.    Keterampilan membuat keputusan.

2.    Organisasi
2.1     Definisi Organisasi
Pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
1.      Prof Dr. Sondang P. Siagian
organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.

2.      Drs. Malayu S.P Hasibuan
organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.

3.      Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

4.      James D Mooney
Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.

5.      Chester L Bernard (1938)
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih (Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.

6.      Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).

2.2     Pentingnya Mengenal Organisasi
·      Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi
·      Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
·      Spesialisasi dalam melaksanakan tugas

2.3     Bentuk-bentuk Organisasi
Ø Organisasi Lini
Adalah bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan ke bawahan.
Ciri-ciri:
1.      Jumlah karyawannya sedikit
2.      Selain top manajer, manajer dibawahnya hanya sebagai pelaksana
3.      Sarana dan alatnya terbatas
4.      Hubungan atasan dan bawahan bersifat langsung
5.      Bentuk lini pada perusahaan perseorangan, pemilik adalah sebagai top manajer

Ø Organisasi Fungsional
Adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Ciri-ciri:
1.      Organisasi kecil
2.      Didalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staf ahli
3.      Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas
4.      Target yang hendak dicapai jelas dan pasti
5.      Pengawasan dilakukan secara ketat

Ø Organisasi Garis dan Staff
Adalah suatu bentuk bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dan sepenuhnya dari pucuk pimpinan kebagian staff dibawahnya serta masing-masing pejabat.
Ciri-ciri:
1.      Hubungan atasan dan bawahan tidak seluruhnya secara langsung
2.      Karyawan banyak
3.      Organisasi besar
4.      Ada 2 kelompok kerja, yaitu personel lini dan personel staff.

Ø Organisasi Fungsional dan Garis
Adalah bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
Ciri-ciri:
1.      Tidak tampak adanya pembedaan tugas pokok dan bantuan
2.      Spesialisasi secara praktis pada pejabat fungsional
3.      Pembagian kerja dan pelimpahan wewenang tidak membedakan perbedaan tingkat eselon

Ø Organisasi Matrik
Disebut juga organisasi manajemen proyek, yaitu organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukkan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.

Ø Organisasi Komite
Adalah bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite dengan dewan.
Organisasi komite terdiri dari:
1.      Executive Committee (Pimpinan komite)
2.      Staff Committe

2.4     Prinsip-prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:
1)      Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.  Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai  antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

2)      Prinsip Skala Hirarkhi
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.

3)      Prinsip Kesatuan Perintah
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

4)      Prinsip Pendelegasian Wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan.  Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan  mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.



5)      Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.

6)      Prinsip Pembagian Pekerjaan
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

7)      Prinsip Rentang Pengendalian
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.  Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.

8)      Prinsip  Fungsional
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.

9)      Prinsip Pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.

10)  Prinsip Keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan.  Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

11)  Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

12)  Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
Sebab keberhasilan dan kegagalan Organisasi:
-          Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya.
-          Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.

2.5     Keterampilan manajemen yang dibutuhkan
Keterampilan manajemen keuangan, seperti juga dalam keluarga, perusahaan juga membutuhkan perencanaan keuangan yang sistematis untuk kelangsungan hidup jangka panjangnya. Banyak perusahaan seringkali mendatangkan konsultan manajemen, investasi dan perencanaan keuangan yang ideal bagi masa depan perusahaan mereka. Oleh karena itulah, Anda yang mempunyai kemampuan di bidang akuntansi, perencana keuangan atau bisnis dan investasi, akan selalu menjadi incaran perusahaan-perusahaan.

2.6     Perilaku keorganisasian
Merupakan pemahaman bagaimana dan mengapa orang berperilaku dalam organisasi kerja, sehingga yang diperhatikan masalah personalia atau karyawan yang bekerja khususnya perilaku mereka dalam bekerja.
Perilaku keorganisasian menyangkut:
1.    Kelompok kerja
Kelompok kerja akan terbetuk dalam setiap organisasi karena manusia pada dasarnya mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, yaitu kebutuhan akan berhubungan dengan orang lain atau bersosialisasi. Kelompok kerja dapat meringankan kerja manajemen perusahaan atau bahkan sebaliknya.
2.    Motivasi
Merupakan dorongan dari dalam diri setiap orang yang menyebabkan seseorang berperilaku seperti yang mereka lakukan.


2 komentar: