terbaring sepi dalam mimpi ku
diam sejenak dalam uraian kataku
waktu demi waktu terus melaju
membawaku ke dalam jurang hatimu
kegalauanmu bagai puisiku
di setiap langkah kecil sang malaikatku
hujan yang tangisi keberadaanku
menghapus semua duka
bagai cahaya yang kecil terbaring menangis
tak berdaya melawan malam
sendiri menahan tangis
demi sebuah rantaian keberanian
maju untuk mati
demi cinta yang tak pasti
menghilang bagai cahaya mentari
di tengah semua kemunafikan diri
sedih ini untuk ku sendiri
menahan rasa sakit di hati,
cintamu telah pergi
dan hati ku mulai mati
mungkin ku yang bodoh
ku coba berlabuh di tempat yang tak mungkin kucapai
di tempat yang tak mungkin kugapai
ku akan terus mencari
walau akhirnya hanya perih
ini cintaku untukmu, kasih
ucapan sederhana untuk hiasi hatimu
yang kan kukenang tuk selamanya
sampai akhir tubuhku hancur
diam sejenak dalam uraian kataku
waktu demi waktu terus melaju
membawaku ke dalam jurang hatimu
kegalauanmu bagai puisiku
di setiap langkah kecil sang malaikatku
hujan yang tangisi keberadaanku
menghapus semua duka
bagai cahaya yang kecil terbaring menangis
tak berdaya melawan malam
sendiri menahan tangis
demi sebuah rantaian keberanian
maju untuk mati
demi cinta yang tak pasti
menghilang bagai cahaya mentari
di tengah semua kemunafikan diri
sedih ini untuk ku sendiri
menahan rasa sakit di hati,
cintamu telah pergi
dan hati ku mulai mati
mungkin ku yang bodoh
ku coba berlabuh di tempat yang tak mungkin kucapai
di tempat yang tak mungkin kugapai
ku akan terus mencari
walau akhirnya hanya perih
ini cintaku untukmu, kasih
ucapan sederhana untuk hiasi hatimu
yang kan kukenang tuk selamanya
sampai akhir tubuhku hancur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar